Warga Pondok Aren soal Preman Minta Jatah: Jika Tak Setor, Dagangan Diambil

Warga Pondok Aren soal Preman Minta Jatah: Jika Tak Setor, Dagangan Diambil

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Warga Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan mengeluhkan soal preman yang kerap ganggu pedagang dan pengusaha, ke Kapolsek. Warga resah kerap diminta setor jatah preman (japrem).

"Di mana mereka selalu meminta uang jatah harian, mingguan dan bulanan terhadap para pelaku usaha di ruko-ruko, kios-kios dan para pedagang kaki lima sepanjang Jalan Ceger Raya," warga dalam surat yang viral di media sosial, seperti dilihat detikcom Jumat (17/6/2021).

Dalam surat yang ditujukan ke Kapolsek Pondok Aren itu, warga juga mengeluhkan adanya intimidasi dari para preman. Usaha para pedagang diganggu jika tak beri uang setoran ke preman.

"Selain uang jatah preman, tidak jarang pula mereka mengambil barang dagangannya sesuka hati tanpa membayarnya, kalau tidak diberi maka akan dirusak oleh mereka atau dalam bentuk intimidasi lainnya," katanya.

Tindakan ini terjadi hampir setiap hari. Warga pun menyurati Kapolsek Pondok Aren untuk segera menindak preman.

"Kami warga Jalan Ceger Raya, Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, dari pertigaan Mitra 10 sampai Harmoni Swalayan, mohon pertolongan Bapak Kapolsek Pondok Aren supaya ditertibkan preman-preman/seberang klinik kehamilan, Jalan Ceger Raya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan," lanjutnya.

Polisi Bertindak

Polres Tangerang Selatan merespons surat warga Pondok Aren ke Kapolsek yang mengeluhkan adanya preman yang kerap meminta jatah (japrem). Polres Tangsel membentuk tim dan akan melakukan penindakan tegas terhadap para preman tersebut.

"Tim penindak premanisme kami sedang melakukan penyelidikan," ujar Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin kepada detikcom, Jumat (17/6/2021).

Iman mengatakan sejauh ini pihaknya memang belum menerima laporan langsung dari pengusaha atau para pedagang yang diganggu preman. Para pengusaha tidak terbuka kepada polisi.

"Pengusaha kita kesulitannya mereka enggak mau terbuka.. tapi kami memiliki teknik tersendiri (untuk menyelidiki)," katanya.

Saat ini tim masih melakukan penyelidikan di lapangan. Polisi akan menindak tegas para preman.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita