Viral Kisah Nenek Tawen di Pemalang Kerap Dimaki Anak, Ini Faktanya

Viral Kisah Nenek Tawen di Pemalang Kerap Dimaki Anak, Ini Faktanya

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Sebuah video seorang nenek duduk di lincak viral di media sosial. Dalam narasi video itu disebutkan nenek itu hidup dengan anaknya yang emosional dan tak punya hati.

Seperti apa faktanya?
Dalam video itu terlihat nenek berkaos hitam dan rok panjang berwarna gelap itu duduk mengusap peluh dengan daster warna merah. Video viral itu berdurasi 27 detik ini diberi latar lagu Ummi Tsumma Ummi.

"Dia ga sebatang kara, hidup dengan anak laki-lakinya, yang emosional dan tidak punya hati. Setelah masak, dia harus menunggu anaknya makan dulu, karena anaknya gak mau liat kalau dia lagi makan. Caci maki dan perlakuan kasar sudah biasa dia terima," tulis pembuat video tersebut seperti dikutip detikcom.

Pada detik ke-16, nenek itu tampak menyandarkan kepalanya di sandaran lincak. Seakan menghilangkan penat, nampak tangan kanan nenek memegangi perutnya.

"Jahat banget ga sii aku kadang mikir, kenapa Allah tidak ambil aja, dari pada hidupnya kaya gini," sambung pembuat video.

Salah satu pengunggah video tersebut akun Instagram @mintulgemintul. Saat dilihat detikcom pagi tadi, video itu sudah dilihat 98 ribu dan dikomentari lebih dari 700 netizen.

Dari penelusuran detikcom, nenek itu tinggal di Desa Kalimas, Kecamatan Randudongkal, Pemalang. Nenek itu diketahui bernama Tawen (86), dia tinggal bersama anak bungsunya laki-laki yang belum berumah tangga. Nenek Tawen memiliki tiga anak, anak pertama tinggal sebelah rumahnya sedangkan anak kedua tinggal masih satu desa dengan sang nenek.

"Tidak semuanya benar, benar nenek itu usai memasak dan memang tidak makan bersama anaknya. Kenapa Nenek Tawen ini tidak makan bersama anaknya usai selesai memasak? Kita tinggal di desa, tidak ada tradisi satu keluarga yang harus sarapan, atau makan bareng satu meja. Ya kalau lapar, makan bisa sewaktu-waktu, tanpa harus menunggu jam makan atau menunggu anggota keluarga lainnya," jelas Kepala Desa Kalimas, Mujiono saat ditemui detikcom, Sabtu (12/6/2021).

Mujiono menerangkan dalam video yang viral itu nenek Tawen duduk di kursi lincak yang berada dekat dengan dapur.

"Selesai memasak, atau bersih-bersih rumah, nenek biasanya memang duduk di situ. Nenek ini nggak mau diam jika belum capek," kata Mujiono.

Mujiono lalu menceritakan kisah video yang viral itu. Saat video direkam, sang nenek memang sedang memasak. Dia pun membenarkan sempat ada perselisihan antara nenek dan anak bungsunya itu.
"Namanya juga anak muda yang kurang sabar. 

Apalagi, Nenek Tawen, pendengarannya sudah sedikit berkurang, jadi kalaupun ngobrol suara harus sedikit keras. Lah inilah yang dikira sebagai bentak-bentak dan caci-maki si nenek," ucapnya.

Mujiono menerangkan kabar soal Nenek Tawen yang kerap dicaci anaknya adalah berlebihan dan tidak seperti yang dibayangkan netizen. Menurutnya wajar dalam keluarga terjadi perselisihan.

"Bisa dikatakan jarang terjadi. Saya mengetahui persis, karena rumah saya di depan nenek ini. Jadi sebagai tetangga, saya paham," ucapnya.

"Ya kalau lagi kurang sreg di hati, memang ada kalanya seperti itu, ya hanya omongan saja, tidak sampai fisik, anaknya juga nggak tega. Komunikasi dengan nenek juga harus dengan nada agak keras, maklum lansia pendengarannya sedikit berkurang. Nah mungkin dikira mencaci dengan nama suara keras ini," tambah Mujiono.

Dia menerangkan pembuat video itu masih terbilang keluarga. Muiiono menyebut perekam video merupakan perantau dan jarang melihat kondisi Nenek Tawen sehari-hari.

"Ya jadilah video viral itu. Dari pembuat video mengaku tidak menyangka jika videonya justru akan berdampak negatif. Pengakuanya (pembuat video), sebetulnya hanya ingin memberikan pesan moral, agar apapun yang terjadi, harus menyayangi orang tua kita. Bagus sih tujuanya, namun buntutnya seperti ini," sesal Mujiono.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita