GELORA.CO - Belakangan ini muncul isu atau usulan adanya presiden pada periode ketiga di Indonesia. Pengamat politik sendiri menilai isu atau usulan tersebut hanya untuk mereka-mereka yang takut kehilangan jabatan dan kekuasaan.
"Muncul isu lagi karena mereka tak mau kehilangan jabatan dan kekuasaan. Bisa saja untuk kepentingan Jokowi, pendukungnya dan kepentingan oligarki yang mengelilinginya," kata Pengamat politik Ujang Komarudin saat dihubungi Indozone, Sabtu (26/6/2021).
Ujang menilai hal tersebut hanyalah sebagai bentuk ketakutan segelintiran orang. Sebab, jika usulan presiden periode ketiga tidak disetujui, salah satu pihak akan merasa rugi.
"Mereka takut kehilangan jabatan dan kekuasaan. Kenikmatan yang selama ini terima akan hilang karena Jokowi tak bisa maju lagi di 2024," beber Ujang.
Dia menilai jika rakyat tidak menginginkan presiden tiga periode. Sebab, disebutnya masih banyak sosok-sosok hebat yang bisa memimpin Indonesia.
"Banyak figur di Republik ini yang hebat. Indonesia tanpa Jokowi dan Prabowo pun tak ada masalah, tak akan kehilangan apa-apa, justru rakyat ingin pemimpin baru di 2024," kata Ujang.
Selai itu, Ujang menduga ada berbagai kemungkinan di balik isu tersebut. Kemungkinanya yaitu ada yang ingin menjebak Jokowi atau pun ada yang ingin menginginkan Jokowi kembali menjadi presiden para periode ketiga.
"Gerakan hore yang berbahaya bagi demokrasi, karena ingin memaksakan Jokowi tiga periode. Bisa saja gerakan tersebut sengaja dibuat tuk kelabui rakyat, karena rakyat sudah banyak dibodohi dengan akrobat-akrobat politik yang aneh-aneh. Bisa juga ingin menjerumuskan Jokowi karena katanya Jokowi tak ingin tiga periode," pungkas Ujang. []