GELORA.CO - Sama seperti tahun lalu, pemerintah Arab Saudi hanya membuka haji untuk jamaah dari dalam negara mereka. Bedanya tahun ini pelaksanaan rukun Islam kelima itu berbayar. Berbeda dengan musim 2020 yang dijalankan secara gratis.
Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali mengatakan, pendaftaran haji sudah dibuka di website milik Kementerian Haji dan Umrah sejak Minggu (13/6) pukul 13.00 waktu setempat. Jamaah warga negara Saudi maupun ekspatriat di sana bisa mendaftar langsung ke website yang sudah disiapkan pemerintah Saudi.
Endang mengatakan masih melihat kondisi apakah ikut mendaftar haji tahun ini. Di antara pertimbangannya adalah soal biaya. “Agak susah dan mahal sekali,” kata Endang Minggu (13/6).
Dia mengatakan pemerintah Arab Saudi sudah menetapkan biaya haji berkisar 12 ribu riyal (Rp 45,5 jutaan) sampai 16.300 riyal (Rp 61,8 jutaan).
Dia mengatakan, biaya itu sudah satu paket layanan komplet. Mulai dari penerapan protokol kesehatan, hotel, transportasi, dan katering. Endang tidak bisa memperkirakan apakah tahun ini ada WNI di Saudi yang berhaji. Tahun lalu haji digelar secara gratis dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Ada 13 orang WNI yang ikut berhaji. Tahun ini haji tetap dijalankan dengan protokol kesehatan ketat.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI) Firman M. Nur mengaku menghormati putusan kerajaan Arab Saudi yang hanya membuka layanan haji untuk warga dalam negeri Saudi. Seperti diketahui, kuota haji tahun ini hanya 60 ribu orang.
Lebih jauh Firman menuturkan, Pemerintah Saudi tentunya tidak ingin mengambil risiko dengan membuka pengiriman jamaah haji dari penjuru dunia. Apalagi saat ini di sejumlah negara angka kasus Covid-19 masih tinggi. Termasuk di Indonesia, sebagai negara dengan pengirim jamaah haji terbesar setiap tahunnya.
“Keputusan ini tentu didasari oleh sikap kehati-hatian Saudi,” jelasnya. Sikap kehati-hatian itu diambil karena Saudi tidak ingin pelaksanaan haji menjadi klaster baru penularan Covid-19. Firman juga berharap umat Islam di seluruh Indonesia dapat menerima keputusan Saudi tersebut.
Dia mengajak masyarakat Indonesia untuk menyudahi polemik terkait pembatalan haji oleh pemerintah Indonesia. Sebab, pada akhirnya Arab Saudi tidak membuka haji untuk negara mana pun. Dia berharap pemerintah saat ini berfokus mengupayakan supaya pemerintah Arab Saudi membuka kesempatan beribadah umrah untuk warga Indonesia setelah haji selesai digelar nanti.
Firman mengatakan sudah setahun lebih travel umrah di Indonesia nyaris tidak memiliki penghasilan. Sebab mereka tidak bisa menyelenggarakan bisnis utamanya yaitu menyelenggarakan umrah. Dia menegaskan banyak travel umrah berharap supaya pemerintah terus berdiplomasi dengan Saudi supaya Indonesia keluar dari daftar suspend.[jpc]