GELORA.CO - Direktur PSKBA Kemensos, M Syafii Nasution mengonfirmasi mantan Wakil Ketua Komisi VIII dari fraksi PDI-Perjuangan Ihsan Yunus mendapat proyek penanganan Covid-19 senilai Rp54,43 miliar.
Syafii mengatakan mengenal Ihsan Yunus sebagai wakil ketua Komisi VIII DPR RI dari fraksi PDIP. Komisi VIII kebetulan adalah komisi yang mengawasi Kemensos. Ihsan berharap mendapatkan proyek juga dan langsung dikabulkan oleh Syafii.
"Saat itu beliau menyampaikan ke saya bahwa beliau barusan berkunjung dari ruang Pak Menteri Juliari Batubara dan sudah berbicara terkait paket-paket pengadaan bantuan COVID-19. Beliau bermaksud mengerjakan beberapa paket pengadaan bantuan bencana COVID-19 yang ada di direktorat yang saya pimpin, Direktorat PSKBA," ungkap jaksa KPK membacakan BAP milik Syafii.
"Saat itu saya langsung menyatakan siap dan langsung mengiyakan permintaan beliau dikarenakan saya mengetahui bahwa saudara Ihsan Yunus memang sangat dekat dengan Pak Menteri Juliari Batubara dan saya juga mengetahui bahwa saudara Ihsan Yunus sering bertamu ke ruangan Pak Menteri," tambah jaksa Ikhsan.
Proyek yang ditawarkan adalah pengadaan alat penanggulangan Covid-19 seperti masker, disinfektan, sarung tangan, dan APD.
Syafii lalu melaporkan hal tersebut ke Direktur Jenderal Perlindungan Jaminan Sosial Pepen Nazaruddin dan Pepen memerintahkan mengikuti saja karena Ihsan adalah "orangnya menteri".
"Pepen Nazaruddin kemudian memerintahkan saya untuk mengikuti saja karena beliau orangnya menteri," ungkap jaksa..
Inilah paket yang ditangani Ihsan Yunus mengatasnamakan PT Cyber Teknologi Nusantara, sesuai BAP Syafii nomor 6
1. Paket sembako 5.000 paket, nilai kontrak Rp1 miliar
2. Paket sembako 45 ribu paket, nilai kontrak Rp9 miliar
3. Paket sembako 55 ribu paket, nilai kontrak Rp11 miliar
4. Paket sembako 10 ribu paket, nilai kontrak Rp2 miliar
Sehingga total paketnya adalah Rp23 miliar. Sebelumnya, terungkap pengadaan 1,9 juta paket bansos sembako Covid-19 tahap 7-12 dibagi-bagi.
1 juta paket dimiliki Ketua Komisi III DPR fraksi PDIP Herman Hery, 400 ribu paket dimiliki Ihsan Yunus, 200 ribu paket dimiliki Juliari Batubara dan 300 ribu dikoordinasikan oleh Kabiro Umum Kemensos. []