GELORA.CO - Rencana Direktur Eksekutif Indobarometer M. Qodari untuk menduetkan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 perlu dikaji ulang.
Apalagi, jika tujuan dari penyatuan yang membuat Presiden Joko Widodo harus menjabat 3 periode itu adalah agar polarisasi antar pendukung saat Pilpres 2024 lalu hilang.
Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) M. Said Didu mengingatkan Qodari untuk berhati-hati. Sebab, belum tentu pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019 lalu masih setia mendukung di Pilpres 2024 mendatang.
Said Didu yakin pendukung Prabowo sudah banyak yang berpaling sejak Ketua Umum Gerindra itu menerima lamaran masuk kabinet Jokowi.
“Asumsi yang digunakan Mas Qodari pasangkan Jokowi-Prabowo adalah untuk menyatukan pendukung. Mungkin beliau perlu survei apakah pendukung Prabowo masih mendukung beliau sejak beliau bergabung dengan Jokowi?” tegasnya lewat akun Twitter pribadi, Minggu (20/6).
Said Didu juga menduga Qodari salah dalam membaca arah dukungan kelompok yang selama ini kritis pada kebijakan Presiden Joko Widodo. Sebab, kelompok tersebut bukan bagian dari pendukung Prabowo.
“Mungkin beliau juga salah bahwa semua yang kritisi Jokowi adalah pendukung Prabowo,” tutupnya.
M. Qodari kini tercatat sebagai Penasihat Relawan Sekretariat Nasional Jokowi-Prabowo (Seknas Jokpro) 2024. Jokpro 2024 adalah organisasi yang menghimpun para pendukung pasangan Jokowi-Prabowo pada Pilpres 2024, sekaligus mengkampanyekan dan menyebarluaskan gagasan Jokowi-Prabowo 2024 pada seluruh masyarakat Indonesia. (*)