GELORA.CO - Tim Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, memastikan terjadinya kebocoran data 279 juta penduduk Indonesia. Diduga keras, kebocoran itu berasal dari data BPJS Kesehatan.
Namun, saat ini proses penyelidikan masih terus dilakukan dengan memeriksa saksi-saksi.
“Diduga keras terjadi kebocoran. Kita belum dapat memastikan, tapi diduga keras terjadi kebocoran data peserta BPJS Kesehatan,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta pada Kamis 3 Juni 2021.
Dia menjelaskan, anggota Siber Bareskrim masih terus melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak terkait. Bahkan, sejumlah saksi sudah dimintai keterangannya. Rencananya pihak vendor sebagai penyedia teknologi informasi di BPJS Kesehatan, juga diperiksa.
“Tentunya, kita berharap bisa dapat menyelesaikan kasus masalah kebocoran data dari peserta BPJS Kesehatan. Perkembangan nanti akan selalu sampaikan kepada publik,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, data 279 juta penduduk Indonesia diduga bocor dan diperjual-belikan dalam sebuah forum online. Data pribadi ini mencakup nomor KTP, gaji, nomor telepon, alamat dan email, bahkan data orang yang sudah meninggal juga terdapat di dalamnya.
Dalam forum itu disebutkan, bahwa satu juta data sebagai contoh dapat diakses secara gratis dan tanpa kata sandi khusus.
"Satu juta data contoh gratis untuk tes. Seluruhnya ada 279 juta dan 20 juta memiliki foto pribadi," tulis forum tersebut dikutip pada Kamis, 20 Mei 2021. []