GELORA.CO - Aksi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia yang meyampaikan kritik Jokowi: The King of Lip Service jadi sorotan karena berujung pemanggilan dari rektorat. Namun, dalam polemik ini, BEM UI justru mendapat dukungan yang menggalir.
Hal ini jadi perdebatan dalam Catatan Demokrasi tvOne 'Ketika Presiden digelitik kritik'. Terjadi perdebatan antara dua pembicara yaitu Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon dengan mantan Ketua BEM UI 2012, Faldo Maldini.
Sebelum perdebatan, Fadli mengawali paparan terkait pejabat yang merangkap posisi sehingga memiliki pendapatan ganda. Ia menyampaikan demikian karena menyinggung rangkap jabatan Rektor UI Ari Kuncoro sebagai Komisaris BRI.
Fadli menyoroti hal ini karena merujuk aturan yang diterapkan dalam statuta UI. Ia mengingatkan slogan UI yakni veritas, probitas, iustitia yang berarti kejujuran, kebenaran, keadilan. Namun, justru UI yang melanggar hal itu.
"Jadi, seharusnya dalam menegakkan slogan tadi supaya tidak jadi lip service slogan veritas, probitas itu tegakkan dong aturan, tegakkan keadilan. Artinya rektor UI kalau di luar negeri sudah mundur itu, sudah malu," kata Fadli dikutip VIVA pada Rabu, 30 Juni 2021.
Bagi dia, pejabat di Tanah Air, rasa malu sudah sangat mahal meski misalnya berbohong berkali-kali. Ia mencontohkan Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock yang mengundurkan diri karena melanggar prokes. "Jadi, jabatan itu bukan segala-galanya tapi menegakkkan institusi dan legacy. Itu yang paling penting," tutur Fadli.
Pun, ia menyarankan bahwa pejabat BUMN itu juga tak boleh rangkap jabatan. Namun, hal ini justru banyak terjadi di era sekarang. Ia khawatir bila rangkap jabatan Ari Kuncoro ini diteruskan maka akan ada konflik kepentingan untuk eksistensi UI sebagai perguruan tinggi.
"Padahal, kita ingin perguruan tinggi itu melahirkan karena perguruan tinggi itu adalah cagar alam intektualitas yang harus independen melahirkan pemikir-pemikir, bebas, dan mereka menyatakan tanpa ada rasa ketakutan," jelas Fadli.
Giliran Faldo Maldini yang bicara. Ia menyampaikan untuk rangkap jabatan sebaiknya bisa dikonfirmasi langsung ke Menteri BUMN Erick Thohir. "Fair kita aja, nanti bisa ditanya di situ," tutur Faldo.
Faldo menegaskan tak ada pembungkaman dalam polemik BEM UI yang dipanggil rektorat. Ia mengatakan begitu karena merujuk pernyataan tokoh-tokoh terkait UI seperti Fadli Zon, Rocky Gerung yang kerap melontarkan kritikan pedas ke pemerintah.
"Bahkan saya juga dulu begitu. Tidak ada yang merasa dibungkam," ujar Faldo.
Bagi dia, pemanggilan BEM UI oleh rektorat adalah hal biasa. Ia mengatakan ruang kritik harus tetap selalu ada. Pun, sampai saat ini juga tak ada sanksi yang diberikan rektorat terhadap pengurus BEM UI.
"Karena yang mau saya tekankan orang yang berpolitik seperti BEM UI, itu tidak boleh dihukum. Tidak ada hukuman kan sampai saat ini. Tidak ada hukuman kita lihat sama sekali oleh Leon, atau wakilnya Yogi," sebut Faldo.
Faldo juga mencontohkan kejadian kartu kuning yang dilakukan Ketua BEM UI 2018, Zaadit Taqwa kepada Jokowi. Ia mengatakan saat ini, Zaadit baik-baik saja dan tak ada masalah.
"Nah, itu yang paling penting, tidak pernah ada pembungkaman di Universitas Indonesia yang sangat egaliter, kampus ini isinya bintang semua, siapa yang bisa membungkam bintang gitu loh," ujar Faldo.
Fadli pun menanggapi pernyataan Faldo maksud BEM UI berpolitik.
"Tapi, begini menurut Anda berpolitiknya di mana? Saya sudah jawab tadi versi saya," tanya Fadli.
Faldo pun menjawab pertanyaan dari Fadli Zon. Ia menyinggung BEM UI sengaja membangun argumen dan menggalang dukungan.
"Poinnya sama. Itu kan argumentasi di ruang politik. Yang kedua, BEM UI menggalang dukungan," tutur Faldo.
Fadli memotong penjelasan Faldo. Ia tak setuju dengan pernyataan politikus PSI tersebut sebab BEM UI hanya menyampaikan kritikan melalui unggahan king of lip service.
"Itu bukan menggalang dukungan, menyatakan labeling king of lip service dari BEM UI kan. Ada yang lain?" kata Fadli.
Faldo menanggapi lagi kalau yang disampaikan BEM UI sudah banyak. Hal ini merujuk keterangan Presiden Jokowi.
"Tuduhan-dutuhan atau labeling terhadap presiden kan sudah sering," jawab Faldo.
"Bukan, (hanya) king of lip service yang saya katakan," ujar Fadli merespons.
"Hari ini king of lip service, sebelumnya kan sudah ada, bang," sebut Faldo.
"Beda, beda," kata Fadli.
Faldo heran dengan pernyataan Fadli yang menganggap beda soal tuduhan BEM UI.
"Loh, di mana bedanya. Kan sama-sama menuduh dan melabeling presiden," ujar Faldo.
Fadli menjelaskan maksud yang ditanyakan ke Faldo terkait susbtansi kritikan Jokowi: King Lip of Service adalah apa yang dikatakan berbeda dengan sikap.
"Itu adalah subyek untuk diskusi dari perdebatan selanjutnya. Menurut saya apa yang dilakukan BEM UI itu membuka dialog, membuka diskusi," tutur Fadli.
"Ya, makanya ada dialog dari kita. Kita bilang nggak semuanya juga dong yang nggak selesai brother," ujar Faldo.
Fadli tak puas dengan penjelasan Faldo kemudian bertanya lagi soal maksud BEM UI bepolitik. "Terus politiknya di mana?" kata Fadli.
"BEM UI menggalang dukungan," jawab Faldo lagi.
"Kalau saya dan Anda kan jelas dari partai politik," kata Fadli.
"Ketika dia menggalang dukungan berarti dia sedang berpolitik," ujar Faldo.
"Untuk apa, misal menggalang dukungan untuk apa?" sebut Fadli.
Faldo mengatakan menggalang dukungan itu untuk memperjuangkan isu Jokowi: king of lip service.
"Kalau seandainya BEM UI dia bilang lip service, saya bisa juga tanya dong. Yang nggak lip service siapa? Iya dong" tanya Faldo.
"Silakan, buka," ujar Fadli.
Fadli menyoroti omongan Faldo yang menyatakan BEM UI berpolitik.
"Kalau saya bilang dia politiknya politik rakyat dan menegakkan apa yang jadi slogan UI," tutur Fadli.
"Iya, saya sepakat. Dia punya kepentingan," ujar Faldo.
"Kepentingan apa saya ingin tahu?" tanya Fadli.
"Kepentingan rakyat, kepentingan begini, begitu," kata Faldo.
Fadli menegaskan kalau versinya BEM UI untuk kepentingan rakyat. Hal itu yang ia cecar ke Faldo.
"Jadi, BEM UI kepentingan rakyat. Jadi, politiknya UI politik rakyat," respons Fadli.
"Punya kepentingan rakyat," tutur Faldo.
"Menurut Anda politik rakyat?" kata Fadli.
"Saya pun berpolitik untuk kepentingan rakyat," jawab Faldo.
"Bukan, saya tanya BEM UI," tutur Fadli.
"BEM UI mengklaim untuk rakyat. Bahwa kita yang me-reject BEM UI juga boleh dong," jawab Faldo.
"Ya silakan saja," sebut Fadli.
Melihat perdebatan Faldo dengan Fadli Zon, presenter tvOne Andromeda Mercury meminta keduanya untuk menyudahi sementara.[viva]