Nestapa di Kabupaten Kudus dalam Sepekan Saat Dirundung Amuk Corona

Nestapa di Kabupaten Kudus dalam Sepekan Saat Dirundung Amuk Corona

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Kabupaten Kudus menjadi zona merah penyebaran virus Corona atau COVID-19 dalam sepekan ini. 

Kudus menjadi daerah penyebaran kasus tertinggi di Jawa Tengah. Lalu seperti apa kondisi Kudus dalam sepekan ini?

Satgas Penanganan COVID-19 pun menyebutkan terjadi lonjakan kasus Corona di Kudus dalam sepekan ini. Disebutkan kenaikan lonjakan kasus mencapai 30 kali lipatnya.

"Kudus mengalami kasus positif secara signifikan dalam satu minggu, yaitu naik lebih dari 30 kali lipat. Dari kasus menjadi 929 kasus. Ha ini menjadikan kasus di Kudus menjadi sebanyak 1.280 kasus atau 21,48 persen dari total kasus positifnya. Ini adalah angka yang cukup besar bila dibandingkan kasus aktif nasional yang hanya 5,47 persen," kata juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam jumpa pers virtual, Jumat (4/6).

Rumah sakit penuh
Wiku menjelaskan adanya kenaikan kasus COVID-19 menyebabkan sejumlah tempat tidur ruang isolasi dan ICU rujukan COVID-19 penuh. Menurutnya kondisi tersebut cukup memprihatinkan.

"Adanya kenaikan kasus positif ini menyebabkan tempat tidur ruang isolasi dan ruang ICU rujukan di COVID-19 mengalami kenaikan tajam. Bahkan per tanggal 1 Juni lebih dari 90 persen dari seluruh tempat tidur terisi. Ini adalah kondisi yang sangat memprihatinkan," lanjutnya.

Banyak korban dikirim rawat ke Semarang
Banyak pasien dari Kudus dirujuk ke Semarang. Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan hampir 37 persen pasien Corona yang ditangani di Kota Semarang berasal dari luar kota. Pasien dari Kudus memang yang paling banyak dirujuk karena di sana memang peningkatan jumlah kasus masih tinggi.

"Jadi kalau hari ini 678 (pasien yang dirawat), berarti 428 dari Kota Semarang, luar kota 250 orang, ya hampir 37 persen. Paling banyak Kudus 66 orang, Demak 46 orang, Grobogan 21 orang, Kabupaten Semarang 18 orang, Kendal 18 orang, dan Pati 14 orang," kata Hakam di sela pembukaan vaksinasi drive thru di kawasan Simpang Lima, Semarang, Kamis (3/6).

Antre Pemakaman, Petugas Kewalahan

Lonjakan kasus Corona juga menyebabkan kenaikan angka kematian. Proses pemakaman jenazah dengan protokol kesehatan pun pecah rekor. Dalam sehari ada 32 kematian. Hal tersebut menyebabkan sempat terjadi antrean pemakaman jenazah dengan protokol kesehatan karena keterbatasan petugas pemakaman.

"Ini dua hari ho, kita sudah waiting list pagi itu sudah delapan, ini (siang) sudah 12 jenazah. Ini kan repot. Ini sudah waiting list belum sampai siang," kata Tim pemulasaraan jenazah RSUD dr Loekmonohadi Kudus, Syaiful Anas kepada wartawan, Rabu (2/6).

"Untuk sementara di daerah ini kita berlakukan buka tutup apa saja bisa masuk, tapi warga luar daerah tidak bisa. Karena di sini memang ada yang terpapar COVID-19," kata Kepala Desa Tumpangkrasak Kecamatan Jati, Sarjoko Saputro kepada wartawan ditemui di lokasi, Rabu (2/6).

Penyekatan (1/6) malam. Menurutnya ada dua RT yang dilakukan penyekatan di desanya. Yakni RT 4 RW 5 dan RT 2,3 RW 3.

Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan ada sebanyak 42 desa di Kudus yang zona merah penyebaran virus Corona. Dia pun meminta desa yang zona merah untuk melakukan pembatasan kegiatan mayarakat guna mencegah penyebaran virus Corona.

Pendamping pasien bebas keluar masuk
Satgas Penanganan COVID-19 Pusat juga menyoroti lonjakan kasus Corona di Kudus. Satgas secara khusus menyoroti kondisi rumah sakit yang belum serius menerapkan protokol pencegahan.

"Masih ada pasien COVID-19 yang didampingi keluarganya, yang keluar masuk rumah sakit tanpa screening," kata Juru Bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, Jumat (4/6).

Lonjakan kasus Corona di Kudus juga berdampak pada para tenaga kesehatan (nakes). Tercatat sebanyak 189 tenaga kesehatan saat ini positif tertular. Tercatat hingga 3 Juni 2021 terdapat 358 nakes yang terkena Corona.

"Dari tenaga kesehatan yang terkonfirmasi COVID-19 per 3 Juni ada 358 nakes, terdiri dari 30 dirawat, 307 nakes menjalani isolasi mandiri, dan sebanyak 21 nakes sembuh," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas kesehatan kabupaten Kudus Nasiban saat dihubungi, Jumat (4/6).


Sejumlah rumah sakit di Kudus kekurangan nakes. Mereka berharap segara mendapat bantuan nakes dan peralatan media guna mengatasi penyebaran virus Corona di Kudus.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita