GELORA.CO - Nama-nama pasangan calon yang belakangan muncul baik dari politisi atau pun lembaga survei masih akan terus bergerak dinamis.
Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani mengatakan, beberapa ujicoba pasangan calon yang diumumkan ke ruang publik tidak lebih dari langkah cek ombak.
"Nama-nama yang dipasangkan sebagai bacapres-bacawapres untuk Pilpres 2024 oleh sejumlah pihak atau kader sebagai bentuk test the water," ujar Arsul saat dihubungi, Selasa (1/6).
Salah satunya, adalah keinginan PDIP Perjuangan yang ingin memasangkan politisi utama mereka, Puan Maharani dengan Gubernur DKI Jakarta pada Pilpres 2024.
Bagi Arsul, sah saja mengusulkan Puan dipasangkan dengan Anies. Bahkan, jika Puan benar berpasangan dengan Anies maka membuktikan pasangan nasionalis dan religius masih relevan di era kekinian.
"Bagi PPP, terlepas dari siapapun sosok bacapres dan bacawapresnya, namun formula ini (nasionalis-religius) tetap relevan sebagai bagian dari ikhtiar kami menjaga kerekatan kebangsaan," kata Arsul yang juga Wakil Ketua MPR RI.
Sebelumnya, Politisi Senior PDIP Effendi Simbolon mengatakan, bukan tidak mungkin Anies Baswedan akan diusung PDIP pada Pilpres nanti.
Tepatnya, kata dia, Anies bisa dipasangkan dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Tetapi, Anies menjadi calon wakil presiden untuk Puan.
"Saya punya usul Mba Puan itu dipasangkan sama Anies," kata Effendi dalam webinar Crosscheck: Puan Iri Hati atau Ganjar Tak Tahu Diri, Minggu (30/5).
Pasangan Puan-Anies, bagi Effendi, akan lebih luar biasa daripada PDIP mengusung Puan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto seperti yang belakangan santer diprediksikan.
"(Puan-Anies) itu baru sesuatu. Kalau Puan-Prabowo menurut saya enggak ada yang new," ujarnya.[rmol]