GELORA.CO - Ketua Komisi V DPRD Provinsi Riau, Eddy Yatim, kaget melihat video viral tiga murid SD menggunakan 'keranjang terbang' demi pergi ke sekolah. Eddy menilai tindakan itu sangat membahayakan.
"Terus terang saya tidak menyangka, masih ada masyarakat kita yang seperti itu. Meski terkesan bermain-main, api itu kan penuh dengan ancaman bahaya. Kita harus segera merespon. Apa pun yang menjadi alasan mereka memilih melewati sungai dengan tali itu,"ujar Eddy kepada detikcom, Jumat (11/6/2021).
Eddy prihatin lebih dari 70 tahun Indonesia merdeka, namun masih ditemukan anak yang belum mendapat pendidikan secara merdeka. Tragisnya, menurut Eddy, Provinsi Riau dikenal sebagai penyumbang devisa terbesar.
Eddy mendesak pemerintah setempat segera mencarikan solusi terbaik dan cepat untuk mengatasi persoalan tersebut. Jika Pemkab Kampar tidak mampu, Dia meminta Gubernur Riau turun tangan.
"Ini kan bukan soal kewenangan lagi, tapi soal pemerintah hadir tidak di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan," tegasnya.
Senada disampaikan Anggota Komisi V Bidang Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial, Ade Hartati. Ade menilai pendidikan tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya dukungan fasilitas.
"Pendidikan tentu tidak bisa saling berdiri sendiri, dalam arti kata bahwa pendidikan dasar yang menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten kota juga harus memiliki kesinambungan dengan jenjang pendidikan menengah. Dengan kata lain , dibutuhkan keterlibatan Pemerintah Provinsi untuk memastikan keberlangsungan pendidikan dasar," kata Ade.
Salah satu yang terpenting, kata Ade, yakni soal akses dan sarana pendukung untuk bisa menempuh pendidikan. Sehingga tak ada anak putus sekolah.
"Baik itu dari segi akses dan kesiapan sarana prasarana pendidikan dasar. Sinergisitas antara kabupaten kota dan provinsi bahkan Pemerintah Pusat tentu diperlukan untuk menekan angka putus sekolah," katanya.
"Akses harus dipastikan berkeadilan , mengingat pendidikan harus berkesetaraan dan tanpa diskriminasi. Tidak boleh mendiskriminasi, bahwa mereka bukan anak-anak tempatan, mereka hanya anak pekerja. Perlu diingat bersama, bahwa pendidikan merupakan urusan wajib dari pemerintah," tegas politisi PAN tersebut.
Sebelumnya, ramai video viral aksi 3 murid SD bergelantungan pada 'keranjang terbang' untuk menyeberangi sungai bak bermain flying fox.
Video itu berdurasi 29 detik. Dalam video yang dilihat detikcom, Kamis (10/6/2021), tampak 3 murid SD mengenakan seragam merah-putih menarik keranjang bulat.
Keranjang seperti terbuat dari rotan itu diikat ke tali penyeberangan yang melintang dari satu sisi ke sisi lain sungai. Ketiga murid SD itu kemudian mengatur posisi untuk menyeberang.
Setelah mengatur posisi, ketiganya mengayunkan rotan dan meluncur menyeberangi sungai bak 'flying fox'. Sungai yang diseberangi ketiga pelajar tersebut adalah Sungai Siantan.
Ironisnya, ada juga anak taman kanak-kanak (TK) yang menggunakan 'keranjang terbang' tersebut. Kondisi tersebut terjadi di Desa Kuntu di Kampar Timur, Riau.(dtk)