Menko Luhut: Kita Jangan Marah-marah Terus Sama China!

Menko Luhut: Kita Jangan Marah-marah Terus Sama China!

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat agar tak melulu sensitif terhadap setiap kerja sama yang dijalin pemerintah dengan China.

Luhut bilang, kerja sama dengan China tak selalu berdampak buruk kepada Indonesia, malah bisa menguntungkan.

Misal, untuk penanganan pandemi COVID-19, China punya peran yang cukup berpengaruh tak hanya untuk Indonesia tapi seluruh dunia. Terutama dalam hal pengadaan obat-obatan, yang mana dua pertiga obat-obatan di dunia ternyata diproduksi oleh China.

"Kita jangan juga marah-marah terus sama China itu. Ternyata 2/3 obat-obat dunia itu diproduksi di China apa yang namanya MIT, Harvard segala macam itu mesannya juga ke China," ujar Luhut dalam Konferensi Pers bertajuk `Upaya Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN) Bidang Alat Kesehatan` secara virtual, Selasa (15/6/2021).

Hal ini harusnya bisa dimanfaatkan oleh Indonesia sebagai transfer pengetahuan dan teknologi. Agar kelak Indonesia bisa memproduksi obat-obatan hingga alat kesehatannya sendiri.

"Jadi kita sendiri kadang-kadang merasa bahwa China kelas dua, Tidak! China itu sudah masuk high end. Nah, kebetulan hubungan kita dengan mereka sangat baik, kita manfaatkan itu untuk technology transfer ke kita," ucapnya.

Menurutnya, kerja sama semacam itu penting untuk jangka panjang nanti terutama saat menghadapi krisis seperti awal-awal pandemi, yang mana rata-rata negara menerapkan lockdown dan membuat aktifitas ekspor impor terhenti. Tanpa adanya kemampuan produksi secara mandiri, Indonesia bisa kewalahan.

"Kalau ada lockdown di beberapa negara seperti yang terjadi waktu India lockdown, kita tidak ada masalah dengan apa namanya dengan Paracetamol yang kita belum ada produksi. Sekarang Alhamdulillah kita sudah mulai produksi walaupun masih ada hambatan," kata Luhut.[ljc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita