GELORA.CO - Rencana pembelian alutsista yang digadang-gadang mencapai Rp 1.750 triliun oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) di bawah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto merupakan sebuah keharusan jika Indonesia ingin dihormati negara lain.
Atas alasan itu, Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak), Lieus Sungkharisma tegas memberi dukungan bagi peremajaan dan modernisasi alutsista tanah air.
“Sudah bukan rahasia lagi kalau banyak alutsista kita yang usianya sudah sangat tua dan ketinggalan jaman,” ujar Lieus kepada redaksi, Minggu (13/5).
Rencana pengadaan alutsista itu disebut-sebut tertera dalam dokumen Rancangan Peraturan Presiden (Raperpres) tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024.
Terkait polemik yang kemudian muncul atas rencana tersebut, Lieus mengatakan bahwa polemik timbul karena ada pihak-pihak yang selama ini menjadi bagian dari pengadaan alutsista di Kemhan merasa terganggu kepentingannya.
“Seperti yang sudah banyak diberitakan media, pengadaan alutsista kita selama ini ‘kan dikuasai sekelompok oknum,” tutur Lieus.
Jadi, tambah Lieus, jika belakangan ini Menhan Prabowo dikritik sejumlah orang atas rencana pengadaan alutsista itu, semua itu adalah bagian dari terganggunya kepentingan oknum-oknum tersebut.
Padahal, kata Lieus, apa yang dilakukan pak Prabowo itu bukanlah kebijakan pribadinya. “Tapi lebih sebagai upaya meneruskan visi misi pak Jokowi selaku Presiden,” ujar Lieus.
Kepada Prabowo, kata Lieus, Presiden Joko Widodo sebagaimana dinyatakan Jurubicara Kemenhan, Daniel Anzar Simanjuntak, memang menginginkan adanya kejelasan lima sampai dengan 25 tahun ke depan mengenai kepemilikan alpalhankam.
Karena itulah Lieus memuji Menhan Prabowo yang menunjukkan sikap kenegarawanannya dengan mengundang para pengeritiknya untuk berdialog di kantornya.
“Saya salut dengan sikap Pak Prabowo yang tidak marah dikritik bahkan hingga menyinggung soal pribadi dan partainya. Beliau justru mengundang pengkritik itu ke kantornya dan mengajaknya berdialog,” tutur Lieus.
Jadi, tambah Lieus, apapun polemik yang timbul dari rencana pengadaan alutsista itu, ia berharap pak Prabowo tidak mundur.
“Kemenhan harus terus berjuang agar rencana pengadaan alutsista itu terwujud. Semua itu demi pertahanan keamanan negara kita di masa depan,” tegasnya.(RMOL)