GELORA.CO - Pengasuh Ponpes Sidogiri Pasuruan, KH Nawawi Abdul Jalil telah berpulang. Kisah keramat dan penuh keteladanan mengemuka setelah kepergiannya.
Salah satunya disampaikan Anwar Sadad, Dewan Pakar Ikatan Alumni Santri Sidogiri (IASS). Ia menyampaikan kisah Kiai Nawawi pernah didatangi Malaikat Izrail.
"Suatu pagi saat saya sowan, suasana masih sepi, tiba-tiba beliau bertanya 'koen tau ditekani Malaikat Izrail (kamu pernah didatangi Malaikat Izrail)?' Saya tentu sangat kaget, kaget bukan kepalang," kata Anwar Sadad, Selasa (15/6/2021).
"Saya menjawab 'mboten nate' (tidak pernah). Kemudian beliau bertutur 'aku wes tau' (saya sudah pernah)'" ujar pria yang akrab disapa Mas Sadad.
Setelah itu Kiai Nawawi menceritakan momen saat didatangi Malaikat Izrail. Pada suatu waktu Kiai Nawawi sakit panas dingin. Sudah minum obat, tapi tak kunjung membaik.
"Entah bagaimana ceritanya, Malaikat Izrail datang menemui Kiai Nawawi. Beliau pasrah. Tiba-tiba Kiai Cholil Nawawie, paman Kiai Nawawi datang menemui Malaikat Izrail. Kiai Cholil meminta kepada Malaikat Izrail supaya tak mencabut nyawa Kiai Nawawi, dengan alasan keberadaannya dibutuhkan oleh Sidogiri. Malaikat Izrail lalu pergi," terang Mas Sadad.
"Saya beranikan diri bertanya kepada Kiai Nawawi apakah itu kisah nyata atau mimpi. Beliau menjawab, 'Temen, duduk mimpi (benar, bukan mimpi)'," lanjut pria yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur ini.
Setelah peristiwa itu, Ibu Kiai Nawawi, Nyai Hanifah binti Nawawie sering mengingatkan putranya supaya pandai bersyukur. Terutama mensyukuri anugerah umur.
"Saya tak berani bertanya lebih detail. Saya hanya menduga-duga, peristiwa itu terjadi di masa lajang beliau. Kiai Cholil, yang disebut dalam cerita beliau, saat itu Pengasuh Ponpes Sidogiri. Kiai Cholil wafat pada tahun 1977," jelas Mas Sadad.
Mas Sadad menceritakan, di luar cerita tentang Malaikat Izrail itu, banyak cerita lain tentang Kiai Nawawi Abdul Jalil yang bernuansa mistis. Menurutnya, Kiai Nawawi pernah mengalami guncangan keyakinan, suatu keadaan yang pernah dialami al-Imam al-Ghazali seperti tertulis dalam kitab al-Munqidz min al-Dhalal.
"Ini menunjukkan bahwa jejak kehidupan Kiai Nawawi Abdul Jalil penuh dengan pengalaman spiritual. Banyak sekali. Saya merasa beruntung, meskipun tak terlalu sering bertemu, saya hadir di majlis yang berkualitas ketika beliau bercerita hal-hal semacam itu. Bahkan cerita yang lebih dalam dan lebih dahsyat," ungkapnya.
Mas Sadad mengaku pernah punya niat membuat catatan penting saat berkesempatan bertamu ke ndalem (kediaman) Kiai Nawawi, atau saat Kiai Nawawi mampir ke rumahnya. Hal yang tak terlewatkan saat Kiai Nawawi mampir ke rumahnya adalah ia selalu membagikan sisa kopi yang diminum sang kiai untuk diseruput bergantian oleh keluarganya.
"Tiap berjumpa dengan beliau selalu mengesankan. Banyak sekali pesan-pesan sarat nilai. Namun sayangnya, catatan-catatan itu tak kunjung saya buat. Saya salah mengira bahwa masih akan banyak kesempatan berjumpa beliau. Takdir berkata lain. Tapi saya masih menyimpan catatan dalam hati dan pikiran saya. Sesekali akan saya tulis. Beliau telah pergi, tapi sebenarnya tidak ke mana-mana, beliau masih tinggal di hati dan pikiran kita," tuturnya.
KH A Nawawi Abdul Jalil wafat pada usia 75 tahun, Minggu (13/6/2021). Almarhum dikebumikan di komplek pemakaman keluarga Ponpes Sidogiri, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan.(dtk)