GELORA.CO - Sosok Fahri Hamzah dikenal dengan kritiknya terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kini, setelah bertahun-tahun sinis soal berbagai tindakan yang dilakukan KPK hingga mengusulkan untuk dibubarkan, Fahri Hamzah bak berubah 180 derajat melalui cuitan Twitter terbarunya.
detikcom merangkumkan sejumlah tindak-tanduk Fahri Hamzah soal KPK, mulai keras mengkritik hingga kini bermulut manis puji KPK:
Fahri Hamzah sempat mengusulkan agar KPK dibubarkan. Menurutnya, KPK membuat gaduh dan keributan di negara ini.
Saat itu, Fahri Hamzah mengusulkan agar kewenangan pemberantasan korupsi di Indonesia diserahkan kepada kepolisian dan kejaksaan saja.
"Presiden tuh ya, omongnya ke mana-mana. Jangan ribut, jangan ribut, coba bikin statistik, yang bikin ribut di Indonesia cuma satu, cuma KPK. Yang lain kan nggak ada yang bikin ribut, diam-diam saja kan. Ini semua kan karena KPK," ujar Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, 2017.
Seringnya Fahri Hamzah melemparkan kritik ke PK pun dipertanyakan oleh Presiden Jokowi. KPK disebut sebagai negara dalam negara.
"Saya sudah bilang ke Pak Jokowi bulan puasa. 'Pak Fahri, kenapa kritik KPK terus?'. Saya bilang, 'Pak, ada negara dalam negara, hati-hati Bapak'," ungkap Fahri.
Fahri juga menuding orang-orang yang berada di KPK kerap besar kepala lantaran menganggap posisi moralnya lebih tinggi daripada yang lain. Fahri melabeli pihak yang berada di KPK dengan sebutan 'belagu'.
"Jadi KPK itu, saking moralnya tinggi, kayak lembaga kultus (suci). Akhirnya orang-orang ini belagu, petantang-petenteng sambil kelakuannya itu, padahal setan juga banyak itu," ucapnya.
Kritik Fahri Hamzah soal OTT Berulang Kali
Pada akhir 2018, Fahri Hamzah kembali melemparkan kritik terkait operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Dia menyebut KPK frustrasi lantaran sering melakukan OTT.
"Kalau cara-cara OTT gini ini cara-cara yang sebenarnya menunjukkan bahwa KPK frustrasi. Masa Ketua KPK bilang 'kalau KPK mau, bisa OTT setiap hari', kalau KPK dikasih aparat lebih banyak, dia bisa OTT setiap hari? Ini kan frustrasi," ujar Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Menurut Fahri Hamzah, seringnya melakukan OTT menggambarkan kegagalan KPK. Indikator keberhasilan KPK seharusnya dengan makin langkanya perilaku korupsi di Indonesia.
Alasan Fahri Hamzah Terus Kritik KPK
Menurut Fahri Hamzah, seringnya dirinya melontarkan kritik ke KPK adalah hal yang wajar. Kritik yang dilakukan pejabat negara wajar karena sedang menjalankan konstitusi.
"Sampai sekarang gak berani yang berkata lain, muji-muji termasuk maling muji KPK supaya nggak diganggu. Iklim ini jelek. Semua partai mau diajak ke kabinet dan anggota nggak boleh bicara. Padahal ini presidentil. Kontrak DPR dengan rakyat, presiden dengan rakyat," tuturnya.
"Dia (KPK) menganggap dia enggak boleh dikritik karena misinya mulia. Persis pikiran lama, kaum tiran di abad pertengahan yang merasa mulia, dia nggak mau dikritik, padahal dia pake uang negara. Kan sakit kalau begini cara berpikirnya," imbuhnya.
Fahri Hamzah Puji KPK Era Firli Bahuri
Setelahi bertahun-tahun mengkritik KPK, kini Fahri Hamzah tampaknya berubah haluan. Melalui cuitannya di Twitter, Fahri tak segan memuji KPK di era kepemimpinan Firli Bahuri bahkan rela bila harus dijadikan tersangka.
"Beri kepercayaan kepada @KPK_RI ...insya Allah mereka akan bekerja lebih baik dari sebelumnya... tugas kita sebagai warga negara adalah taat hukum...semakin baik hukum rakyat akan makin taat... negara adil, bangsa aman dan rakyat makan...dan ibadah tenang. #MajuTerusKPK," kata Fahri dalam akun Twitter resminya @Fahrihamzah, Rabu (16/6/2021).
Cuitan tersebut pun memicu respons netizen. Fahri pun mengakui cuitannya bukan berarti dirinya berbalik arah.
"Bukan balik arah bro, faktanya UU sudah berubah. Dan kasi kepercayaan kepada @KPK_RI pimpinan pak Firli Bahuri dkk untuk kerja tranformatif. Sekarang ada dewan pengawas, penyidik gak bisa asal ngegas, semua harus melalui proses yang pas. Supaya semua jadi lugas dan tuntas," ungkap Fahri.
Dalam cuitannya, Fahri Hamzah juga menyindir 75 pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan itu sebagai 'orang yang paling baik' di antara lainnya. Fahri mengajak semua pihak melupakan 'tokoh-tokoh tua yang ekstrem'.
"Perjuangan saya yang paling berat selama ini adalah melawan jiwa muda yang frustrasi dan meyakini bahwa di negeri ini semua sudah rusak dan sisanya hanya ada di @KPK_RI dan sisanya hanya 75 orang baik itu kini habis sudah. Dunia sebentar lagi kiamat. Dari mana semua ini?" ucapnya.
"Mistifikasi kerja @KPK_RI di masa lalu dan eksklusifisme yang muncul sungguh sebuah sihir yang menyesatkan. Sekarang dunia sudah berubah. Mari kembali ke dunia rasional. Lupakan tokoh2 tua yg ekstrem. Pijaklah bumi kalian, sayangi bangsa ini, tanahnya, manusianya dan airmatanya," tutur Fahri. []