Ketersediaan Tempat Tidur RS COVID di Jakarta Menipis, Ada yang Sisa 6%

Ketersediaan Tempat Tidur RS COVID di Jakarta Menipis, Ada yang Sisa 6%

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - melonjak. Ketersediaan tempat tidur pada rumah sakit rujukan pasien positif Corona atau COVID-19 di Jakarta semakin menipis.

Berdasarkan data dari situs dinkes.jakarta.go.id per pukul 10.17 WIB, Sabtu (19/6/2021), ketersediaan tempat tidur terbagi dalam beberapa kategori, antara lain ICU tekanan negatif, ICU tanpa tekanan negatif, kamar isolasi, PICU/NICU/Perina khusus COVID-19,OK (kamar operasi) khusus COVID-19 dan HD (cuci darah) khusus COVID-19.

Sebagai informasi, NICU merupakan ruangan khusus bayi berusia 28 hari. Sedangkan PICU merupakan ruang perawatan bagi bagi dan anak.


Perina adalah ruang perawatan khusus bayi dengan kondisi kurang baik dan memerlukan observasi lebih lanjut. Ketersediaan tempat tidur dalam situs itu merupakan gabungan dari total tempat tidur untuk pasien COVID-19 yang tersebar di berbagai RS swasta maupun RSUD di Jakarta.

Berikut data rekap ketersediaan tempat tidur RS untuk COIVD-19 di Jakarta:

1. ICU tekanan negatif
- dengan ventilator: 12 bed atau 6% dari kapasitas 205 bed
- tanpa ventilator: 12 bed atau 19% dari kapasitas 63 bed

2. ICU tanpa tekanan negatif
- dengan ventilator: 27 bed atau 34% dari kapasitas 79 bed
- tanpa ventilator: 12 bed atau 22% dari 54 bed

3. Kamar isolasi
- isolasi dengan tekanan negatif: 161 bed atau 12% dari kapasitas 1.399 bed
- isolasi tanpa tekanan negatif: 288 bed atau 14% dari kapasitas 2.044 bed

4. PICU/NICU/Perina khusus COVID-19:
- PICU: 9 bed atau 43% dari kapasitas 21 bed
- NICU: 6 bed atau 22% dari kapasitas 27 bed
- Perina: 52 bed atau 50% dari 103 bed

5. OK Khusus COVID-19
- dengan ventilator: 1 bed atau 5% dari kapasitas 20 bed

6. HD khusus COVID-19
- dengan ventilator: 1 bed atau 4% dari kapasitas 28 bed

 Lonjakan Tajam Kasus Corona
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan angka kasus COVID-19 di Jakarta hari ini mencetak rekor tertinggi. Anies mengatakan angka itu rekor tertinggi selama 1,5 tahun pandemi berjalan.

"Laporan hari ini, jumlah kasus positif merupakan angka rekor tertinggi selama pandemi 1,5 tahun," ujar Anies di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Jumat (18/6).

Karena itu, Anies pun meminta semua pihak bekerja keras mengatasi penyebaran virus Corona di DKI Jakarta. Dia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat menaati protokol kesehatan.

"Karena itu, kita semua harus bekerja ekstra. Untuk memastikan bahwa seluruh komponen masyarakat menaati pemakaian masker, menaati jumlah orang dalam ruangan dan menjaga jarak," katanya.

 Corona DKI Melonjak Tajam
Kasus positif Corona harian di DKI terus melonjak tajam. Ada 4.737 kasus positif Corona baru yang dilaporkan pada Jumat (18/6).

Total kasus Corona di DKI sejak Maret 2020 hingga kemarin berjumlah 463.552 kasus. Dari jumlah tersebut, 431.004 pasien sembuh dan 7.640 pasien dinyatakan meninggal.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita