GELORA.CO - Pemkot Malang tetap memilih penebalan PPKM mikro untuk menahan laju kasus COVID-19.
Jam malam atau PPKM Mikro mulai 22 Juni- 5 Juli enggan diterapkan, demi menjaga pergerakan ekonomi masyarakat.
Hal ini disampaikan Wali Kota Malang Sutiaji melalui akun resmi instagramnya, @sam.sutiaji.
"Kami masih belum memberlakukan jam malam di Kota Malang, pembatasan mal dan seterusnya," kata Wali Kota Malang Sutiaji melalui akun resmi instagramnya, @sam.sutiaji.seperti dilihat detikcom, Sabtu (26/6/20201).
Sutiaji kemudian memberikan alasan mengapa jam malam serta pembatasan sektor ekonomi tidak dilakukan.
"Kenapa ini kita lakukan, ketika nanti ada pembatasan dan pemberlakuan jam malam, pembatasan orang, ini tidak lebih dengan diberlakukannya PSBB," ujar politisi Partai Demokrat ini.
Menurut Sutiaji, saat hal itu dijalankan, maka akan membawa implikasi bisa jadi pusat perbelanjaan akan melakukan pengurangan karyawan atau pengaturan masuknya karyawan.
"Yang dimungkinkan nanti akan terjadi pengangguran semakin tinggi," tuturnya.
Apabila itu memang benar diterapkan, lanjut Sutiaji, lantas bagaimana kehadiran pemerintah dalam hal ini? Adakah, pemerintah memberikan bantuan-bantuan secara langsung, yang itu akan membawa bagaimana suasana perekonomian dan nasib masyarakat Kota Malang khususnya, serta masyarakat lain bisa hidup.
"Kami dengan tegas masih belum memberlakukan jam malam, termasuk pada skala-skala kegiatan sosial. Hemat saya, yang terpenting adalah ayo kita disiplin. Masyarakat kita kuatkan dengan PPKM mikro," tegas Sutiaji.
Wali Kota kelahiran Lamongan ini mempunyai keyakinan, bahwa masyarakat memiliki kesadaran terkait apa yang semestinya dilakukan.
"Selain mendorong kesadaran masyarakat tentang protokol kesehatan, kami juga semaksimal mungkin mempercepat program vaksinasi," ungkap Sutiaji.
"Sampai saat ini kurang lebih sudah 150 ribu warga Kota Malang divaksin. Kami targetkan Juli, nanti ada penambahan 128 ribu dan Insya Allah pada Agustus 2021, sudah pada tataran 250 ribu orang, dan mudah-mudahan terus bertambah," pungkas Sutiaji.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 Pemprov Jawa Timur per 25 Juni 2021, jumlah warga Kota Malang positif COVID-19 mencapau 6973 orang, suspek 250 orang, propable 119 orang, sembuh 6183 orang dan meninggal dunia 655 orang.(dtk)