GELORA.CO - Insiden masuknya 16 unit pesawat tempur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) ke wilayah Sarawak secara ilegal, membuat Malaysia murka. Malaysia tak senang dengan aksi militer China yang dianggap mengancam kedaulatannya.
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (TUDM) mengerahkan jet tempurnya untuk mengadang pesawat-pesawat militer China. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Malaysia, Hishamuddin Hussein, memastikan bakal mengambil langkah mengeluarkan nota protes diplomatik kepada China.
Malaysia cukup berani untuk mengambil sikap keras terhadap aksi militer China. Meskipun di sisi lain, Kedutaan Besar China telah memberikan pernyataan yang menjelaskan tindakannya tidak melanggar hukum internasional.
Perlu diketahui, kekuatan Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (ATM) berada jauh di bawah militer China. Jangankan dengan militer China, kekuatan udara Malaysia juga berada di bawah Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).
Menurut data yang dikutip VIVA Militer dari Flightglobal Insight, saat ini Angkatan Udara Kerajaan Malaysia hanya memiliki 39 unit pesawat tempur.
Jumlah tersebut terdiri dari 18 unit Sukhoi Su-30MKM, delapan unit McDonell Douglas F/A-18D Hornet dan 13 unit BAE Hawk 208. Sementara itu, TNI Angkatan Udara memiliki total 90 unit pesawat tempur.
Lalu jika dibandingkan dengan Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF), sudah jelas Malaysia tertinggal jauh. Saat ini, militer China memiliki 1.430 unit pesawat tempur. 100 unit diantaranya adalah pesawat tempur canggih Sukhoi Su-30MKK dan Sukhoi Su-35S, dan 120 unit pesawat pembom strategis Xian H-6.
Belum lagi, militer China juga memiliki 470 unit jet tempur tipe superioritas udara dan multi-peran. 235 unit diantaranya adalah Shenyang J-11 yang didapat dari proses alih teknologi Sukhoi Su-27 Rusia, serta Chengdu J-10. (*)