GELORA.CO - Warganet tengah dihebohkan dengan video viral yang memperlihatkan Bupati Alor, Amon Djobo memarahi Staf Kementerian Sosial dan mencaci maki Mensos Risma.
Adapun video Bupati Alor mencaci maki Risma tersebut dibagikan pengguna Twitter Namaku_Mei, seperti dilihat pada Selasa 2 Juni 2021.
Dalam narasi cuitannya, netizen itu membeberkan rekam jejak Bupati Alor Amon Djobo tersebut.
Ia pun mengungkapkan, Amon juga pernah mengancam akan membunuh dan menembak mati staf Jenderal TNI Andika Perkasa yakni Kolonel CPI Imanuel Yoram.
“BUPATI ALOR ‘PENTAHANA’ ternyata orang Ini bermasalah juga, pernah mengancam mau menembak mati Kolonel CPI Imanuel Yoram Staf pak andika Prakasa,” cuit netizen Namaku_Mei.
Selain itu, kata sang netizen, Amon Djobo juga pernah sesumbar akan mundur jika ada warga Kabupaten Alor yang meninggal lantaran Covid-19.
“Sesumbar akan mundur jika warga nya meninggal karena covid,” tuturnya.
Dan terbaru, lanjut sang netizen, Bupati Alor tersebut juga mengusir Staf Kementerian Sosial dan menyebut Mensos Risma adalah menteri yang bodoh.
Baca Juga: Prihatin Lihat Kondisi Rakyat, Megawati ke Risma: Perutku Sampai Mules
“Mengusir staf kementerian, mengatakan mensos & presiden BODOH,” kata netizen Namaku_Mei.
Hingga berita ini ditayangkan, belum diketahui pasti soal informasi yang disampaikan netizen tersebut terkait rekam jejak Bupati Alor itu.
Sebelumnya, video yang memperlihatkan Bupati Alor Amon Djobo memarahi Staf Kemensos dan memaki Tri Rismaharini atau Risma beredar di media sosial.
Dilihat dari video tersebut, tampak Amon Djobo menerima kedatangan sejumlah Staf Kemensos. Ia pun mendadak marah kepada anak buah Risma tersebut.
“Kau siapa, lu pi tanya Presiden dan Gubernur saya siapa. Apa itu kamu ini. Kamu tidak menghargai orang pemerintah, DPR mana itu,” teriak Amon Djobo.
Kemarahan Bupati Alor itu diduga terkait pola bantuan sosial dari Pemerintah Pusat untuk masyarakat Kabupaten Alor NTT.
Selain memarahi Staf Kemensos, Bupati Alor dalam tayangan video tersebut juga mencaci maki Risma dengan sebutan bodoh lantaran menurutnya mantan Wali Kota Surabaya itu tidak mengerti pola distribusi bantuan sampai ke masyarakat bawah.
“Lalu itu menteri omong lurus saja begitu. Berarti dia juga tidak mengerti pola bantuan sampai ke bawah. Tidak mengerti itu, menteri bodoh begitu!,” ujarnya. []