GELORA.CO - Sempat viral di media sosial terkait kemiripan salah satu pasien RSJ Aceh dengan Bharaka Asep yang diduga hilang saat bertugas kala bencana alam tsunami di Banda Aceh pada 2004 lalu.
Setelah dua bulan, akhirnya Tim DVI Biddokes Polda Lampung memberikan hasil tes DNA keluarga dan terduga Bharaka Zainal Abidin alias Asep, Selasa (15/6).
Kabiddok Polda Lampung Andri Badarsyah mengatakan bahwa hasil tes DNA tersebut tidak cocok. "Kemarin pihak kami sudah memberikan hasilnya kepada keluarga. Bahwa tes DNA tersebut tidak memiliki kecocokan," katanya saat di hubungi Lampung Geh, Rabu (16/6).
Hal ini disampaikan juga oleh Kasubiddokpol Biddokes Polda Lampung AKBP Legowo Hamijaya di hadapan keluarga terduga Bharaka Asep.
"Berdasarkan pemeriksaan dari garis keturunan ayah, ibu, tidak memiliki kecocokan. Jadi itu bukan Asep keluarga bapak," kata Legowo.
Dilanjutkan, hasil tersebut telah didukung sejumlah data primer dan data sekunder yang berkaitan dengan terduga Bharaka Asep.
Legowo Hamijaya menyampaikan pihak bahwa hasil tes DNA yang dilakukan pada 19 Maret - 25 Maret 2021 di Laboratorium DNA Pusdokes Polri memiliki akurasi hingga 99 persen.
"Tes DNA tingkat ke akuratannya mencapai 99 persen, tidak mungkin ada human error. Sampel yang digunakan 3 orang terdekat dari Bharaka Asep," lanjut Legowo.
Dalam hasil tes dan analisis DNA ini juga diperkuat data primer maupun data sekunder.
"Data sekunder seperti baju yang dipakai, dan gaya berbicara itu sebenarnya tidak bisa menjadi acuan utama. Tetap pada data primer yaitu sidik jari, bentuk gigi dan sebagainya," tuturnya.
Terkait respon pihak keluarga terduga Bharaka Asep di Desa I, Natar II, Natar, Lampung Selatan nampak kecewa namun menerima hasil yang disampaikan pihak Polda Lampung.(*)