GELORA.CO - Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK Giri Suprapdiono masih belum habis pikir alasan dirinya tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) sebagai syarat menjadi ASN.
Padahal dia mengaku sudah dua kali lolos tes wawasan kebangsaan saat mencalonkan diri sebagai Pimpinan KPK pada 2014 dan 2019. Dia juga terbiasa menjadi pembimbing wawasan kebangsaan pada lembaga lain.
“Saya pernah dites wawasan kebangsaan dan lolos calon pimpinan KPK 2014 dan 2019,” kata Giri saat webinar Paramadina Public Policy Institute, Senin (7/6/2021).
Pada 2014, Giri mengaku mengikuti seleksi pimpinan KPK bersama Agus Rahardjo serta Jimly Asshiddiqie. Sedangkan pada periode berikutnya dia juga dinyatakan lolos TWK pada seleksi serupa.
“Tahun 2019 bahkan bersama Pak Firli [Ketua KPK saat ini] bahkan satu kelompok [saat tes],” terangnya.
Giri pernah mendapat penghargaan Makarti Bhakti Nagari Award pada Desember 2020 sebagai lulusan terbaik pelatihan kepemimpinan nasional II angkatan XVII di Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Beberapa bulan setelah mencatat prestasi itu, Giri malah terdepak saat dinyatakan gagal tes wawasan kebangsaan.
“Saya kira ini adalah sesuatu yang tidak dapat diterima oleh akal sehat dan kita harus melawan dengan sebaik-baiknya dan sehormat-hormatnya,” ujarnya.
Sebelumnya, KPK telah memutuskan nasib 75 pegawainya yang dinyatakan tidak lolos asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Hasilnya, 51 pegawai telah resmi diberhentikan oleh lembaga antikorupsi.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyatakan bahwa dari 75 orang tersebut, 24 pegawai masih dimungkinkan untuk mendapat pembinaan sebelum akhirnya beralih status menjadi aparatur sipil negara atau ASN.
“Sedangkan yang 51 orang lainnya, ini kembali lagi dengan asesor, warnanya dia bilang sudah merah dan tidak memungkinkan untuk dilakukan pembinaan,” ungkapnya usai menghadiri Rapat yang digelar KPK bersama BKN dan Kementerian PANRB di kantor BKN, Jakarta Timur, Selasa (25/5/2021).
Adapun, terhadap 24 pegawai lainnya akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan bela negara serta wawasan kebangsaan. []