GELORA.CO - Ribuan nasionalis sayap kanan Israel mengelar pawai dan mengibarkan bendera zionis di Yerusalem Timur, Selasa (15/6/2021). Peristiwa itu menyalakan kembali ketegangan warga Israel dengan rakyat Palestina di masa-masa awal pemerintahan baru negara Yahudi itu.
Reuters melansir, polisi Israel dengan perlengkapan anti-huru hara dan menunggang kuda mengepung daerah-daerah yang mengarah ke Gerbang Damaskus Kota Tua Yerusalem yang bertembok, kemarin. Aparat zionis membersihkan kawasan itu dari orang-orang Palestina, sebelum massa pawai tiba.
Sambil menari dan menyanyikan lagu pujian untuk Israel, kerumunan massa yang sebagian besar beragama Yahudi itu memenuhi alun-alun di depan Gerbang Damaskus. Banyak dari mereka yang membawa bendera biru dan putih Israel. Gerbang Damaskus biasanya menjadi tempat berkumpulnya masyarakat Palestina.
“Perhatikan baik-baik bendera kita. Hidup dan menderita bersama,” ujar seorang anggota pawai lewat pengeras suara, berteriak dalam bahasa Ibrani kepada para pedagang Palestina yang berada di sisi lain di jalan Yerusalem Timur.
Salah seorang warga Palestina, Khalil Mitwani (50) menyesalkan aksi tak beradab para peserta pawai Yahudi itu. “Mereka membuat masalah besar di Yerusalem. Semua orang di sini menginginkan perdamaian, mengapa malah membuat masalah di sini?” ujarnya.
Sebagai upaya untuk menghindari gesekan dengan orang-orang Palestina selama pawai, polisi Israel mengalihkan rute untuk mencegah para peserta melewati Gerbang Damaskus. Gerbang itu menjadi pintu masuk utama ke Kawasan Islam Kota Tua Yerusalem yang juga menjadi rumah bagi tempat-tempat suci agama Yahudi, Kristen, dan Islam.
Massa Israel mengambil rute yang lebih pinggiran daripada ke Tembok Barat Yahudi. Mereka menyanyikan lagu-lagu nasionalis yang bergema di gang-gang di kota itu. Para pedagang Palestina telah menutup toko mereka sejak sebelum pawai.
Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid, yang juga mitra utama Perdana Menteri Naftali Bennett dalam koalisi pemerintahan yang baru dibentuk untuk menggulingkan Benjamin Netanyahu, mengutuk teriakan “Matilah orang Arab!” oleh massa pawai.
“Itu bukan Yahudi, dan itu bukan Israel. Itu jelas bukan apa yang dilambangkan oleh bendera kita,” tulis Lapid di Twitter.
Israel, yang menduduki Yerusalem Timur dalam perang 1967 dan kemudian mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak mendapat pengakuan internasional. Israel menganggap seluruh kota bersejarah itu sebagai ibu kotanya. Sementara, Palestina menginginkan Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara masa depan yang akan mencakup Tepi Barat dan Gaza.
Bulan lalu, konfrontasi Israel-Palestina di Yerusalem memicu 11 hari pertempuran lintas perbatasan antara Israel dan kelompok militan Hamas yang berkuasa di Gaza. []