GELORA.CO - Nama politikus Faldo Maldini sedang disorot gegara pernyataan soal 'BEM UI berpolitik'. Debat Faldo Maldini dengan anggota DPR Fadli Zon di salah satu program televisi makin menambah keriuhan ini.
Faldo Maldini mulanya menyatakan apa yang dilakukan BEM UI dengan mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) ialah hal biasa. Universitas Indonesia, kata Faldo, selama ini menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dan adu argumen merupakan kultur yang selama ini terjaga antara dosen dan mahasiswa.
Lalu Faldo menyebut pemanggilan kampus UI terhadap BEM UI juga bagian dari diskusi dan dia menyebut UI tidak boleh menghukum orang yang sedang berpolitik.
Pernyataan Faldo ini ramai diperbincangkan. Debat Faldo Maldini dan Fadli Zon soal politik BEM UI bikin nama juru bicara PSI ini trending di Twitter. Faldo memberi penjelasan.
"Makanya, baca tanggapan saya sampai habis. BEM UI kan sedang berpolitik, berarti siap untuk ditolak, tapi juga bisa dapat dukungan di kalangan UI sendiri dan di luar UI. Jadi biasa saja, orang tidak setuju dengan kritiknya, bukan berarti otoriter dan membungkam juga atau tidak peduli masalah negara ini. Ini loh yang saya tolak, seolah kita harus setuju semua biar dibilang peduli," kata Faldo, Rabu (30/6/2021).
Faldo menyebut, jika ada yang tidak bersimpati, bukan berarti tidak peduli terhadap bangsa ini. Masalah konten BEM UI disebut Faldo Maldini hal biasa dan sudah banyak dibicarakan di media sosial.
"Kritik Fadli Zon sama Rocky Gerung jauh lebih sadis, ya semuanya baik-baik saja. Artinya, demokrasi kita lagi berjalan dengan baik," ujar Faldo.
Faldo mengaku siap pasang badan jika BEM UI dihukum gara-gara kritik. Faldo mengatakan belum pernah kejadian di UI, setidaknya di zaman dia menjadi ketua BEM, orang dihukum gara-gara berpolitik.
"Dulu, yang kartu kuning Presiden juga saya temanin. Tidak ada dihukum. Orang lagi berpolitik tidak boleh dihukum, kalau ditolak dan didukung, ya memang itu politik," ujar Faldo.
"Masalah rektorat minta take down meme ya biasa saja, itu keinginan dan pendapat mereka. Tapi, hukuman kan tidak ada. BEM UI juga berhak tidak mau take down, namanya dinamikalah, kalau mau demokrasi ya harus ada dinamika. Pihak kampus shocked dan heboh gara-gara itu viral, ya biasa. Memang humas UI butuh lebih belajar, biar mumpuni menghadapi krisis politik macam ini, jadi biar nggak salting," katanya.(dtk)