GELORA.CO - Nama juru bicara (jubir) Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman masuk dalam surat daftar calon duta besar (dubes) yang dikirim ke DPR RI.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyebut kemungkinan tidak ada lagi jabatan jubir Presiden Jokowi setelah Fadjroel Rachman menjabat Dubes RI.
Ngabalin awalnya memberi apresiasi kepada Fadjroel Rachman yang namanya diajukan menjadi Dubes RI untuk Kazahkstan. Menurut Ngabalin, tak mudah mendapatkan kepercayaan dari Presiden Jokowi menjadi perwakilan pemerintah di suatu negara.
"Karena tidak gampang orang dipercayakan oleh Bapak Presiden menjadi perwakilan pemerintah di negara asing, itu hanya orang-orang terpilih, karena itu saya ucapkan selamat, congratulation," kata Ngabalin saat dihubungi, Sabtu (26/6/2021).
Ngabalin kemudian menjelaskan bahwa selama ini Presiden Jokowi memberikan pernyataan dan penjelasan secara langsung. Mensesneg, Mensekab, KSP, hingga staf khusus bidang komunikasi kemudian menguatkan pernyataan Presiden Jokowi jika ada pertanyaan publik.
"Selama ini kan memang hampir sering kali Bapak Presiden langsung menyampaikan pernyataan-pernyataan, dan menyampaikan kepada wartawan. Kami-kami ini sebagai tenaga ahli utama, kemudian staf khusus presiden bidang komunikasi seperti Bang Fadjroel dengan yang lain-lain memperkuat dan juga ditanya oleh wartawan pasti kami menjelaskan satu masalah dengan rujukan yang telah disampaikan oleh Bapak Presiden," ujar Ngabalin.
"Artinya tidak sulit bagi Bapak Presiden nanti untuk bisa dalam kewenangan beliau dan saya kira kerja komunikasi di Istana selama ini kan berjalan dengan baik, koordinasinya ada, kemudian induk perintahnya juga ada.
Jadi dengan kepercayaan Bapak Presiden menunjuk Bang Fadjroel menjadi duta besar, tentu komunikasi ruang publik di Istana juga akan berjalan seperti biasa, insyaallah tidak ada yang terganggu," sambungnya.
Lantas, jika Fadjroel Rachman dilantik menjadi dubes, apakah nantinya ada jabatan jubir presiden lagi? Ngabalin mengatakan kemungkinan besar tidak ada lagi jabatan jubir presiden.
"Mungkin tidak (ada jubir Presiden lagi), karena nanti pasti apa Bapak Presiden menunjuk lagi staf khusus bidang komunikasi atau tidak, tapi saya kira insyaallah berjalan seperti biasa saja," tegasnya.
Ngabalin menceritakan, selama setahun lebih ini Presiden Jokowi kerap menyampaikan pernyataannya secara langsung. Oleh sebab itu, jabatan jubir presiden tidak ada lagi setelah Fadjroel Rachman menjadi dubes.
Nama Fadjroel Rachman sebelumnya masuk daftar calon duta besar yang diajukan Presiden Jokowi. Fadjroel Rachman, yang kini menjabat jubir Presiden Jokowi, mengaku tak masalah ditempatkan di mana saja.
"Apa pun tugas negara yang diarahkan Presiden Joko Widodo kepada saya adalah anugerah tak ternilai," kata Fadjroel lewat pesan singkat, Jumat (25/6).
Fadjroel mengatakan tugas negara yang diberikan Presiden Jokowi merupakan tugas mulia. Dia mengaku akan tetap berkontribusi di mana pun untuk kemajuan Indonesia.
"Karena tugas negara adalah tugas mulia, di mana pun, untuk kejayaan negara dan bangsa menuju Indonesia Maju," ujar dia.(dtk)