GELORA.CO - Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) dianggap telah berburuk sangka terhadap Habib Rizieq Shihab (HRS) soal disebutnya nama-nama jenderal di dalam pledoi atau nota pembelaannya dalam perkara hasil swab test Covid-19 Rumah Sakit (RS) Ummi Bogor.
Dugaan itu disampaikan langsung Habib Rizieq saat membacakan duplik atas replik atau nota jawaban JPU yang menanggapi pledoi dirinya atas tuntutan JPU di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis siang (17/6).
Dalam sidang pembacaan duplik ini, Habib Rizieq menyoroti beberapa hal terkait isi replik JPU. Salah satunya terkait penyebutan nama-nama jenderal.
Di mana kata Habib Rizieq, JPU menuduh dirinya sedang mencari panggung dengan menyalahkan sejumlah pihak seperti mantan Menko Polhukam, Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan (BG) hingga mantan Kapolri Jenderal Muhammad Titi Karnavian.
"Di sini JPU sangat picik dan naif dalam membaca persoalan, karena penuh dengan buruk sangka," tegas Habib Rizieq di ruang sidang, Kamis siang (17/6).
Padahal kata Habib Rizieq, dalam pledoi yang telah disampaikan beberapa pekan lalu merupakan sebuah pujian kepada Wiranto, BG hingga Tito.
"Padahal justru saya dalam pledoi halaman 20 hingga 21 sangat memuji sikap Wiranto dan BG serta Tito yang berjiwa besar sehingga mau membuka pintu dialog untuk rekonsiliasi demi persatuan dan kesatuan NKRI," jelas Habib Rizieq.
Bahkan kata Habib Rizieq, dirinya mengaku juga memuji hasil kesepakatan yang telah dicapainya itu.
"Justru saya menyesalkan kalau kesepakatan yang sudah sangat bagus tersebut akhirnya berantakan hanya karena adanya operasi liar intelijen hitam," kata Habib Rizieq.
Apalagi kata Habib Rizieq, dirinya juga memberikan masukan ke semu pihak, khususnya kepada Wiranto, BG dan Tito agar waspada adanya operasi liar intelijen hitam yang tidak suka melihat dialog dan rekonsiliasi di antara Habib Rizieq dengan rezim penguasa.
"Sekadar nasihat untuk JPU yang berakhlak mulia, ketahuilah bahwa buruk sangka itu tidak baik dan bukan bagian dari akhlak yang mulia, bahkan bisa mengantarkan kepada dosa dan fitnah," pungkas Habib Rizieq.(RMOL)