Di Saat Corona Mengganas Dan Uang Terbatas, Bijakkah Terapkan Pajak Sembako Dan Ngotot Bangun Ibukota Baru?

Di Saat Corona Mengganas Dan Uang Terbatas, Bijakkah Terapkan Pajak Sembako Dan Ngotot Bangun Ibukota Baru?

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Kebijakan pemerintah di saat pandemi Covid-19 terus dikritisi. Apalagi, sebaran virus corona kembali mengganas dalam beberapa pekan terakhir.

Salah satu yang ikut bersuara adalah Gurubesar Emeritus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Profesor Emil Salim.

Ketua Dewan Pertimbangan Presiden era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu bertanya-tanya soal kearifan pemerintah yang berencana menerapkan pajak sembako dan pendidikan pada rakyat di tengah pandemi yang belum mereda.

Di satu sisi, pemerintah yang terus mengebut pembangunan ibukota baru yang menghabiskan ratusan triliun rupiah.

“Bila Covid kian mengganas dan uang negara terbatas, bijakkah terapkan pajak sembako, pajak pendidikan dan serupa, ketimbang kaji ulang prioritas bangun ibukota negara dengan biaya trilliunan bertahun-tahun?” tanyanya lewat akun Twitter pribadi, Sabtu (19/6).

Selain itu, dia juga meminta pemerintah untuk mengkaji ulang rencana pembelian alat utama sistem persenjataan secara jor-joran. Baginya pembelian tersebut belum layak dilakukan di masa yang sedang damai.

Terakhir, Emil Salim meminta Jokowi cs untuk menertib subsidi kepada BUMN yang merugi.

Kasus Covid-19 mengalami kenaikan secara signifikan. Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, hingga Sabtu 19 Juni 2021 kasus baru virus corona mencapai 12.906 orang.

Per Sabtu sore, 19 Juni 2021 angka kasus secara keseluruhan mencapai 1.976.172 orang. (RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita