GELORA.CO - Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mempertanyakan kode tanda panggil (call sign-red) di sebuah pesawat Garuda Indonesia yang telah mengalami perubahan.
Hal ini terungkap dari sebuah gambar screenshoot pesawat Garuda yang sedang parkir disebuah hanggar yang diunggahnya melalui instagram @aguspambagio. Dimana kode registrasinya berubah.
"Lho kok call sign pesawat Garuda Indonesia bukan PK (Indonesia) tetapi berganti menjadi VQ (Bermuda). Apa artinya?," kata Agus seperti dikutip INDUSTRY.co.id pada Senin (7/6/2021).
Menurutnya, Ia merasa kaget akan perubahan kode panggil Garuda tersebut.
"Artinya Pesawat yg disewa GA tsb sudah dikembalikan atau diambil oleh lessornya krn GA menunggak pembayaran leasingnya," ujarnya.
Selain itu, Ia juga mengungkapkan bahwa di flightradar 24, pesawat Garuda menurutnya juga sudah nyaris tidak terlihat karena sudah jarang terbang.
"Sediiihnya saya sbg bangsa Indonesia krn our flag carrier RI megap2 dan manajemen maupun pemegang saham blm ada tanda tanda upaya penanganannya yang joss," tandasnya.
Untuk diketahui, hingga saat ini dikabarkan bahwa Garuda tengah terlilit hutang mencapai Rp70 triliun.
Dan hingga berita ini diturunkan, unggahan Agus Pambagio telah menuai beragam komentar dari masyarakat.
Salah satunya datang dari Alvin Lie.
"VQ-B registrasi Bermuda, Pak," sebut akun @alvinlie21.
"tdk hanya garuda pak, seluruh maskapai penerbangan dunia kena impact akibat pandemic krn pembatasan mobilitas, smg pandemic dpt segera berakhir ya amin," papar akun lain @antonliu109.
"Semoga Masalah ini Cepat terselesaikan dgn Baik dan Transparan k Rakyat Indonesia, agar Rakyat Indonesia Percaya jg sama Pemerintah," harap @arga.gunawan.
"Keuangan Garuda udah sakit keras jauh sebelum wabah Covid-19," sahut @gigin.praginanto.
"GA udah megapmegap jauh sebelum pandemik," tukas @ponkyhermindo.
Sementara itu, ditempat terpisah, staf khusus Menteri BUMN yakni Arya Sinulingga membenarkan bila ada sebagian pesawat GA yang telah mengalami perubahan kode panggil (call sign) akibat menunggak pembayaran.
"Ada yang enggak dibayar ya mereka ambil. Tapi nggak semua," kata Arya saat dihubungi redaksi INDUSTRY.co.id Senin (7/6).
Tak hanya itu, Ia juga tidak keberatan ataupun sedih bila pesawat diambil oleh pihak lessor.
"Dan kita juga senang kalau diambil. Wong berlebihan. Apalagi corona gini, banyak beban kalau peliharaan banyak. Jangan sedih," pungkasnya. []