Buah Dari Skenario Prabowo Capres-Puan Cawapres: Gerindra Jadi Partai Terbesar

Buah Dari Skenario Prabowo Capres-Puan Cawapres: Gerindra Jadi Partai Terbesar

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Dua kandidat kuat capres 2024, dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan PDI Perjuangan Puan Maharani, digadang-gadang bakal dipasangkan dalam satu koalisi.

Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, membuat satu skenario pencapresan dari dua tokoh yang belakangan diisukan bakal berpasangan sebagai capres dan cawapres 2024.

Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby menjelaskan, skenario yang dipaparkannya ini bakal memberikan efek ekor jas atau coat tail effect kepada salah satu partai.

Di mana, Partai Gerindra akan mendapat dampak yang positif jika Prabowo diusung sebagai capres,sementara Puan Maharani sebagai cawapresnya.

"Jika Puan Maharani sebagai cawapres dan Prabowo sebagai Capres, maka PDIP justru memberi panggung bagi Gerindra menjadi partai terbesar dalam Pemilu Serentak," kata Adjie saat merilis temuan terbaru riset LSI Denny JA bertema '3 King/Queen Maker Pilpres 2024 dan Komplikasinya!' pada Kamis (16/6).

Adjie menjelaskan, partai yang mengusung Capres di Pemilu 2024 diyakini akan menjadi partai terbesar. Sebab, akan ada efek ekor jas atau coat tail effect terhadap partai dari Capres tersebut.

"Capres yang terpilih besar kemungkinannya membawa partainya juga menjadi partai terbesar," tandasnya.

Isu duet Prabowo-Puan belakangan marak diperbincangkan banyak pihak, karena kembali muncul wacana perjanjian Batutulis antara Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati  Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang terjadi pada 2009 silam.

Perjanjian Batutulis itu, isunya bakal diimplementasikan oleh kedua tokoh itu pada Pilpres 2024 mendatang.

Namun belakangan, PDI Perjuangan melalui Sekretaris Jendralnya, Hasto Kristiyanto, membantah kalau pihaknya akan kembali ke Perjanjian Batutulis itu. (RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita