GELORA.CO - ES, pemilik restoran bodong di Surabaya yang banyak melakukan penipuan melalui ojek online ditangkap.
Lalu berapa omzet yang didapat tersangka dari penipuannya itu?
Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, Iptu Arief Rizky Wicaksana mengatakan dalam per bulan, tersangka bisa mengantongi sekitar Rp 5 juta.
Tersangka sendiri memiliki sekitar 5 gerai restoran bodong yang siste penjualannya hanya melalui ojek online (ojol).
"Hasil penyidikan tersangka sudah melakukan kegiatannya sejak 2019. Omzetnya sekitar 5 juta," ujar Risky, Jumat ?18/6/2021).
"Gerainya ada 5 dan sudah ditutup karena sudah tidak ada yang mengelola," imbuhnya.
Menurut Rizky, tersangka mengelola restoran bodongnya tidak sendirian. Tapi dibantu oleh 5 karyawannya. Meski begitu, polisi hanya menetapkan ES sebagai tersangka tunggal sekaligus pemilik dan otak dari penipuannya.
"Karyawannya ada 5 orang yang membantu mengelola gerainya. Nah yang bersangkutan ini otaknya," kata Rizky.
Lima restoran bodong ini, lanjut Rizky, rata-rata merupakan rumah atau tempat yang disewa oleh tersangka. Sedangkan untuk menjual makanannya, tersangka menggunakan modus menjual melalui order aplikasi ojol.
"Untuk modusnya, tersangka ini mendaftarkan usahanya sehingga bisa diakses untuk membeli atau order makanan tersebut, jelasnya.
"Tapi yang diorder tidak sesuai dengan makanan yang dipesan. Akhirnya hal tersebut menimbulkan kerugian bagi yang memesan," tambah Rizky.
Sebelumnya, viral video sebuah restoran bodong yang disebut telah melakukan penipuan melalui ojek online (ojol). Restoran tersebut ada di satu tempat, namun memiliki nama berbeda di aplikasi pemesanan makanan via ojol.
Nama-nama tersebut mencatut restoran-restoran terkenal di Surabaya. Dan bahkan tempat pemesanan makanan itu bukanlah sebuah restoran, namun hanya sebuah kedai rumahan.
Kejadian ini terjadi di Surabaya. Seorang pengguna Instagram @kdeviana dalam insta storynya mengungkapkan jika aksi penipuan ini dilakukan sebuah restoran bodong di Jalan Kejawan Putih Tambak.(dtk)