GELORA.CO - Polisi mengungkap fakta baru terkait pria bergolok yang mengamuk dan memukuli gerbang Mapolresta Yogyakarta kemarin. Dari pengakuan keluarga, pria berinisial K (40) itu stres sejak tiga tahun terakhir.
"Dari penjelasan keluarga, dia pernah gagal lulus Akabri tahun 1998. Tapi kemudian kuliah sampai lulus," kata Kapolresta Yogyakarta Kombes Purwadi Wahyu Anggoro saat dihubungi wartawan, Rabu (9/6/2021).
Ia mengungkap, penyidik sudah bertemu dengan keluarga pria asal Tuban Jawa Timur itu. Dari keterangan keluarga yang datang setelah melihat pemberitaan, K sempat berkuliah dan lulus dari fakultas teknik pada sebuah perguruan tinggi di Surabaya.
"Setelah itu cari kerjaan lama nggak dapat-dapat. Stres baru tiga tahun terakhir," katanya.
Kerap Berhalusinasi dan Ngaku Dapat Wangsit
Namun kondisi kejiwaan K disebut semakin parah sejak enam bulan terakhir. K selalu pergi dari rumah dan kerap berhalusinasi mendapatkan wangsit.
Polisi rencananya akan memeriksa kejiwaan K di RS Bhayangkara Yogyakarta.
"Dari kemarin ada keluarganya. Tapi ini yang bersangkutan mau kami rujuk ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan psikologinya. Jadi belum kami pulangkan," terangnya.
Diwawancara terpisah, Kasubag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja menjelaskan proses tes kejiwaan ini akan menentukan langkah selanjutnya. Apakah proses hukum terhadap K bisa dilanjutkan atau tidak.
"Tergantung hasilnya. Kalau memang ahli mengatakan gangguan kejiwaan, tentu tidak bisa kami proses. Sedangkan kalau hasilnya kejiwaan tidak ada masalah, kami lanjutkan proses," jelasnya saat dihubungi hari ini.
Diberitakan sebelumnya K datang ke Mapolresta Yogyakarta sambil mengamuk dan memukuli gerbang dengan golok pada Selasa (8/6) sekitar pukul 14.15 WIB. Tak ada yang terluka dalam kejadian ini.(dtk)