AS Imbau Warganya Tidak ke Indonesia karena Corona dan Terorisme

AS Imbau Warganya Tidak ke Indonesia karena Corona dan Terorisme

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan imbauan bagi warganya untuk mempertimbangkan kembali perjalanan ke Indonesia dikarenakan tingginya angka kasus infeksi virus Corona (COVID-19), terorisme, dan bencana alam.

Imbauan itu disampaikan dalam travel advisory yang dirilis Departemen Luar Negeri (Deplu) AS dalam laman travel.state.gov sejak Selasa (8/6) lalu. Disebutkan bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah mengeluarkan Pemberitahuan Kesehatan Perjalanan Level 3 untuk Indonesia dikarenakan COVID-19, yang menunjukkan tingkat COVID-19 yang tinggi di negara ini.

"Ada pembatasan yang berlaku yang mempengaruhi masuknya warga negara AS ke Indonesia. Tindakan karantina yang dijalankan pemerintah diberlakukan untuk semua orang asing," demikian postingan Deplu AS di laman travel.state.gov.

Deplu AS menyebutkan agar mempertimbangkan kembali perjalanan ke:

Sulawesi Tengah dan Papua akibat kerusuhan sipil

"Teroris terus merencanakan kemungkinan serangan di Indonesia. Teroris dapat menyerang dengan sedikit atau tanpa peringatan, menargetkan kantor polisi, tempat ibadah, hotel, bar, klub malam, pasar/pusat perbelanjaan, dan restoran," tulis Deplu AS.

"Bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, atau letusan gunung berapi dapat mengakibatkan terganggunya transportasi, infrastruktur, sanitasi, dan ketersediaan layanan kesehatan," imbuhnya.

Dalam rilisnya, Deplu AS menyatakan bahwa penembakan terus terjadi di wilayah antara Timika dan Grasberg di Papua.

"Di Sulawesi Tengah dan Papua, demonstrasi dan konflik dengan kekerasan dapat mengakibatkan cedera atau kematian warga AS. Hindari demonstrasi dan keramaian," demikian disampaikan Deplu AS.

"Pemerintah AS memiliki kemampuan terbatas untuk memberikan layanan darurat kepada warga AS di Sulawesi Tengah dan Papua karena pegawai pemerintah AS harus mendapatkan izin khusus sebelum bepergian ke daerah tersebut," imbuh Deplu AS. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita