GELORA.CO - Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim menyebut ada pemerintah daerah yang belum mengizinkan belajar tatap muka digelar saat pandemi Corona. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ogah menanggapi hal yang disampaikan Nadiem tersebut.
Awalnya, Anies mengelak saat ditanya soal permintaan Nadiem agar seluruh sekolah di Indonesia dibuka lagi, termasuk DKI Jakarta. Anies tiba-tiba membahas soal kewajiban kantor menyediakan parkir sepeda.
"Nah tambahin lagi bahwa kita mewajibkan tempat-tempat perkantoran yang punya parkir untuk kendaraan bermotor, mengharuskan ada 10 persen tempat parkirnya dipakai untuk sepeda.
Jadi tempat parkir sepeda itu harus ada 10 persen dari semua ukurannya," ujar Anies di Sangga Buana, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (5/6/2021).
Anies kemudian ditanya lagi soal seruan Nadiem tersebut. Eks Mendikbud di periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi itu menegaskan dirinya bebas untuk tidak menjawab.
"Anda bebas bertanya. Saya bebas untuk tidak menjawab," ujarnya sambil pergi.
Sebelumnya, Nadiem Makarim mengatakan seluruh sekolah harus menerapkan belajar tatap muka terbatas. Dia mengatakan tempat-tempat seperti mal hingga kantor sudah dibuka di tengah pandemi Corona.
"Kenyataanya adalah mal, sinema dan semua tempat kerja sudah dibuka untuk tatap muka. Jadi sudah saatnya sekolah-sekolah kita melakukan tatap muka terbatas," ujar Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Senin (31/5).
Dia juga mengungkapkan 30 persen sekolah di seluruh Indonesia telah melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas. Angka tersebut naik dari yang sebelumnya hanya 21 persen.
Meski demikian, dia menyebut banyak sekolah belum melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas karena pemerintah daerah dan Satgas COVID-19 setempat tidak memberikan izin kepada pihak sekolah. Nadiem mengadu ke Komisi X DPR RI, meminta dukungan agar sekolah di berbagai daerah diperbolehkan melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka. Dia menegaskan sekolah tatap muka harus segera dimulai dari sekarang.
"Pada saat disurvei, bagi yang belum melaksanakan tatap muka, mayoritas dari mereka menyebut alasan kenapa belum melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, itu adalah yang mayoritas menjawab bahwa pemda atau Satgas COVID-19 daerahnya belum mengizinkan," katanya.
Pemprov DKI Tak Mau Salah Langkah
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria kemudian sempat menanggapi seruan Nadiem itu. Riza menegaskan pihaknya tak ingin membuat kebijakan yang salah.
"Tentu kita tidak ingin mengambil kebijakan yang salah. Sekalipun dimungkinkan tatap muka kita akan melakukan pengecekan, penelitian yang lebih komprehensif, yang lebih mendalam, lebih teliti, dan memperhatikan dampak yang mungkin terjadi," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (4/6).
Politikus Gerindra itu menghormati keinginan Nadiem Makarim untuk membuka sekolah. Akan tetapi, Pemprov DKI masih fokus memantau hasil penerapan uji coba sekolah tatap muka di Ibu Kota.
"Kita akan lihat apakah dimungkinkan uji coba terbatas ditingkatkan jumlahnya atau nanti uji coba tatap muka belum menjadi keputusan. Kita lihat perkembangannya," ujarnya.(dtk)