GELORA.CO - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saling mengucapkan selamat usai pemerintahan mereka mendapat status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Hal ini bermula dari cuitan Ridwan Kamil soal keberhasilan Pemprov Jawa Barat mendapat status WTP dari BPK yang kesepuluh secara beruntun.
Dalam akun Twitter @ridwankamil, ia memperlihatkan foto dirinya berpose dengan tangan membentuk angka 10.
“Jawa Barat meraih penghargaan tertinggi WTP (wajar tanpa pengecualian) dari @bpkri yang ke-10 kali secara berturut-turut. Pengumuman ini disampaikan Wakil Ketua BPK, Bapak Agus Joko Pramono dalam sidang paripurna DPRD Jawa Barat," tulis Ridwan, Senin (31/5).
Lalu, Anies membalas cuitan Ridwan Kamil. Lewat akun Twitter @aniesbaswedan, Anies memberikan ucapan selamat atas pencapaian Pemprov Jabar itu.
“Selamat, Kang!” cuit Anies pendek.
Ridwan Kamil pun memberikan ucapan selamat pada Anies Baswedan atas pencapaian Pemprov DKI Jakarta mendapat status WTP.
“Hatur nuhun Mas Anies. Sukses juga untuk DKI pencapai WTP 4 kalinya,” balas Ridwan Kamil.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs, Ahmad Khoirul Umam menilai, saling berbalas ucapan selamat itu adalah bentuk ekspresi sesama kepala daerah yang lega atas penilaian BPK.
“Ucapan Mas Anies ke Ridwan Kamil adalah ekspresi solidaritas sebagai sesama kepala daerah, yang tengah berjuang menjalankan pemerintahan lokal yang sangat ketat secara anggaran, dan pengawasan di masa pandemi,” ujar Umam kepada wartawan, Senin (1/6/2021).
Umam juga melihat, ada muatan politis dalam interaksi di media sosial ini. Hal itu terkait Pilpres 2024.
“Tapi, ucapan Mas Anies ke RK itu tentu mengandung muatan politis. Sebab, status WTP seolah memberikan stempel berjalannya tata kelola pemerintah yang baik (good governance),” beber Umam.
“Kemampuan political leadership untuk menghadirkan governance itu bisa menjadi bekal politik dalam memasuki bursa capres-cawapres 2024 mendatang,” imbuhnya.
Anies Baswedan dan Ridwan Kamil kerap masuk dalam daftar nama tokoh yang layak menjadi capres pada Pilpres 2024.
Akan tetapi, Umam menilai, keduanya menghadapi tantangan berat karena tidak punya basis pendukung dari partai.
"Ini berbeda dengan Prabowo dan AHY, yang memiliki modal politik yang jelas. Karena itu, Anies dan RK harus berjuang keras untuk meyakinkan partai-partai bahwa mereka layak didukung dan diajukan dalam kontestasi di tingkat nasional,” terang Umam. []