GELORA.CO - Kementerian Desa dan pemangku kepentingan lainnya terus mengawal penyaluran BLT Dana Desa (BLT DD) agar sampai kepada mereka yang berhak.
Demikian disampaikan Direktur Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa, Kemendes PDTT, Luthfy Latief, dalam keterangan kepada Kantor Berita RMOLJabar, Sabtu (29/5).
Luthfy menjelaskan, pada 2021 realokasi anggaran Dana Desa tahun 2021 dititikberatkan pada tiga hal. Yaitu pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan desa, mendukung program prioritas nasional sesuai kewenangan desa, serta adaptasi kebiasaan baru melalui sosialisasi pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di tingkat desa.
“Khusus untuk BLT DD masuk pada prioritas pertama tadi,” ujarnya.
Jadi, lanjut Luthfy, pada tahun ini sasaran penerima BLT DD adalah masyarakat desa yang masih membutuhkan bantuan ekonomi.
Seperti masyarakat yang kehilangan mata pencaharian akibat Covid-19, masyarakat yang belum terdata pada kelompok penerima bantuan sosial lainnya, dan masyarakat yang memiliki anggota keluarga dengan sakit kronis.
“Instruksi Presiden Joko Widodo untuk pemanfaatan anggaran Dana Desa tersebut harus dirasakan oleh seluruh warga desa di Indonesia dan dampak pembangunan desa harus lebih dirasakan melalui pembangunan desa yang terfokus,” ujarnya
Luthfy menambahkan, di tengah pandemi Covid-19, anggaran Dana Desa dialihkan sebagian menjadi jaring pengaman sosial melalui program Bantuan Dana Tunai Langsung Dana Desa (BLT DD).
Adapun Rincian pencairan BLT DD, pada Januari 2021 sudah tersalurkan Rp 1,28 triliun dengan penerima manfaat lebih dari 4,27 juta keluarga.
Pada Februari 2021 sudah tersalurkan ke 2,8 juta penerima manfaat dengan total dana tersalurkan mencapai Rp 850 miliar.
Pada bulan Maret 2021 sudah dicairkan sebesar Rp 507 miliar kepada 1,6 juta penerima manfaat.
Kemudian pada April sudah tersalurkan Rp 294 miliar kepada 980 ribu penerima manfaat. Dan pada Mei 2021 sudah dicairkan Rp 159 miliar kepada 531 ribu penerima manfaat.(RMOL)