GELORA.CO - Mimpi Rahmat Alfian Hidayat (27) untuk belajar dan berdakwah di luar negeri akhirnya menjadi kenyataan.
Penghafal Alquran (hafiz) asal Mojokerto ini terpilih menjadi imam masjid di Uni Emirat Arab (UEA). Berikut sederet prestasi yang selama ini dia raih.
Alfian merupakan hafiz jebolan Ma'had Umar Bin Khattab Surabaya dan Pondok Pesantren Ibnu Ali Sidoarjo. Pendidikan dasar dan menengah dia tempuh di SDN 1 Sedati Kecamatan Ngoro dan di SMPN 1 Mojosari, Mojokerto. Kini dia menjadi mahasiswa semester akhir program studi Manajemen Dakwah di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah Surabaya.
Hafiz asal Jalan Pasar Sedati, Desa Sedati, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto itu merupakan sulung dari 4 bersaudara pasangan Hidayat Ma'arif (56) dan Suparti (51). Tiga adik kandung Alfian juga mengikuti jejaknya menjadi hafiz. Dua adiknya ternyata sudah selesai menghafal 30 juz Al Qur'an.
Sepanjang 2017-2020 Alfian telah menorehkan sederet prestasi di bidang hafalan Alquran. Yaitu juara 1 hafalan Alquran dan tafsir Bahasa Inggris Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-27 Jatim tahun 2017, juara 1 hafalan Al Qur'an dan tafsir Bahasa Inggris MTQ ke-28 Jatim tahun 2019, juara 3 hafalan Alquran 30 juz se-Jatim di Jombang tahun 2020.
Ia juga menjadi juara 3 Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) Nasional 30 juz di Ponpes Banyuanyar Pamekasan, juara 1 tafsir Bahasa Inggris se-Jatim di Kota Malang tahun 2019, juara 2 MHQ 10 Juz ODOJ Jatim tahun 2017, juara MHQ 5 Juz tingkat SMA se-Jatim di UNISMA Malang tahun 2017.
Kemudian menjadi juara harapan 1 MHQ 15 juz Nasional di Kedubes Arab Saudi tahun 2018, juara 3 MHQ 30 juz Nasional di Pamekasan Madura tahun 2018, serta menjadi peserta terbaik 1 Pengambilan Sanad Tajwid Matan Tuhfathul Athfal dan Matan Al Jazariyah di Provinsi Bengkulu tahun 2019.
Prestasi Alfian tahun ini tidak kalah membanggakan. Dia terpilih menjadi imam masjid di UEA. Rencananya, Alfian akan diterbangkan ke negara kaya minyak itu bersama 26 hafiz asal Indonesia pada Juni nanti.
"Informasi awal dari Kedubes RI di UEA, diberangkatkan bulan Juni, tapi tanggalnya belum tahu. Sampai 30 April kemarin, kami yang lolos diminta mengumpulkan berkas-berkas. Alhamdulillah teman-teman sudah selesai semua. Insyaallah habis lebaran mengurus visa," kata Alfian kepada detikcom, Minggu (2/5/2021).
Alfian terpilih menjadi imam masjid di UEA setelah melalui 2 kali tes di Jakarta. Yaitu pada 2-4 Desember 2020 dan 3-5 Maret 2021. Ujian yang dia lalui seputar kefasihan membaca Alquran, kelancaran hafalan 30 juz, pendalaman ilmu Fiqih imam dan ibadah secara umum, serta kemampuan khotbah dalam Bahasa Arab.
Di UEA nanti, Alfian ditugaskan menjadi imam untuk salat lima waktu sekaligus khatib Salat Jumat. "Di sana khotbah sudah ada bukunya yang wajib dibaca, tidak bisa ditambah-tambahi. Mungkin supaya tidak dimasuki politik dan sebagainya," terangnya.
Hanya saja, ia belum mengetahui akan menjadi imam masjid di mana. Bisa saja dia ditempatkan di Abu Dhabi, Ajman, Dubai, Fujairah, Ras al-Khaimah, Sharjah, atau Umm al-Qaiwain.
"Masjidnya belum ditentukan. Informasi dari senior-senior di sana, tiga bulan setelah berangkat baru ditempatkan secara tetap di sebuah masjid," tandas Alfian.(dtk)