GELORA.CO - Ketua Satgas Covid-19 IDI, Zubairi Djoerban memberikan peringatan dini kepada seluruh masyarakat. Ia memaparkan angka kasus positif Covid-19 di Indonesia mulai merangkak naik.
Peringatan itu disampaikan oleh ubairi melalui akun Twitter miliknya @profesorzubairi.
Zubairi menjelaskan, angka kasus positif Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 19,2 persen.
Sementara itu, di DKI Jakarta juga mulai tampak kenaikan kasus positif Covid-19 menjadi 10,9 persen.
"Alarm dini. Positivity rate di Jakarta naik ke angka 10,9 persen. Sementara Indonesia 19,2 persen," kata Zubairi seperti dikutip Beritahits.id, Sabtu (15/4/2021).
Zubairi menjelaskan, pertambahan kasus positif Covid-19 yang signifikan terjadi di wilayah Sumatera.
"Eskalasi kasus positif Covid-19 bisa dilihat di Sumatera. Cukup signifikan," ungkapnya.
Zubairi mengajak masyarakat untuk tidak mengabaikan protokol kesehatan di tengah perayaan Hari Raya Idul FItri.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap mengenakan masker karena pandemi masih belum usai.
"Sekali lagi, kita semua harus tanggungjawab untuk tetap pakai masker. Pandemi masih jauh dari selesai," tukasnya.
Peringkat 18 di Dunia
Indonesia berada pada urutan ke-18 dari total 192 negara yang melaporkan kasus positif COVID-19 di dunia berdasarkan data statistik Johns Hopkins University Medicine.
Berdasarkan laman resmi Johns Hopkins University Medicine, Sabtu pukul 01.21 waktu setempat tercatat sebanyak 1.734.285 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Tanah Air dari total 161.374.425 pasien positif secara global.
Dengan angka tersebut, Indonesia telah turut menyumbang 1,07 persen dari kasus positif COVID-19 di dunia.
Sementara itu, untuk angka kematian di Tanah Air mencapai 47.823 jiwa atau setara 1,43 persen dari angka kematian secara global yakni 3.348.748 jiwa.
Secara umum Johns Hopkins University Medicine mencatat Amerika Serikat merupakan negara dengan kasus positif terbanyak di dunia yakni 32.880.252 kasus dengan 584.994 kematian.
Kemudian disusul India dengan jumlah kasus positif COVID-19 yakni 24.046.809 dan 262.317 kematian, diikuti Brazil 15.433.989 kasus dan 430.417 kematian, Perancis 5.909.368 kasus dengan 107.584 kematian serta Turki 5.095.390 kasus dengan 44.301 kematian.[sc]