GELORA.CO - Pengamat politik Ujang Komarudin menyoroti wacana Prabowo Subianto-Puan Maharani akan berpasangan di Pilpres 2024 mendatang.
Menurutnya, wacana tersebut hanya untuk mengecek ombak politik di lapangan dengan melihat respon publik.
“Wacana sebagai cara tuk cek ombak, ingin melihat sebesar apa respons publik atas wacana tersebut,” kata Ujang saat dihubungi Pojoksatu.id di Jakarta, Jumat (28/5/2021).
Lebih lanjut, Dosen Universitas Al-Azhar itu menilai, Partai berlambang burung Garuda itu tidak mungkin hanya punya satu sekanario.
“Seperti skenario ingin bersama-sama PDIP. Tapi juga pasti punya skenario lain. Skenario dengan Partai lain,” ungkap Ujang.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) semua Partai politik melakukan seperti apa yang dilakukan Gerindra, melihat atau mengetes-tes pasar politik untuk melihat respon publik.
“Semua sedang menge-test dan menguji sejauh mana kemungkinan-kemungkinan politik akan terjadi,” pungkas Ujang.
Sebelumnya, Partai Gerindra membuka peluang kemungkinan Prabowo Subianto dipasangkan dengan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yaitu Puan Maharani.
Alasannya, kedua pimpinan partai memiliki hubungan yang baik.
“Hubungan kita baik dengan PDIP, hubungan Pak Prabowo baik dengan Ibu Mega saya kira saudara-saudara semua sudah tahu,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani kepada wartawan di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (27/5/2021).
Ia mengatakan, sejak Prabowo Subianto belum ditetapkan sebagai Menteri Pertahanan. Dan sampai sekarang hubungan mereka baik.
“Tidak ada masalah dan itu menjadi sebuah kemungkinan adanya peluang untuk dimungkinkannya Pak Prabowo maju bersama PDIP,” tuturnya.[psid]