GELORA.CO - Polisi telah meminta keterangan perempuan berinisial F yang diviralkan membakar Al-Qur'an di Jakarta Selatan. Dari keterangannya, akun tersebut digunakan oleh orang lain.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan pihaknya telah menelusuri dan memeriksa wanita yang diviralkan membakar Al-Qur'an.
"Kemarin sudah kita temukan akunnya dengan alamat di daerah Jakarta Selatan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (24/5/2021).
Dalam keterangannya kepada polisi, F mengaku tidak pernah menggunakan akun tersebut sejak Oktober 2020.
"F mengakui akun itu pernah milik dia, tetapi sejak tahun 2020 bulan Oktober itu sudah tidak aktif lagi," ujar Yusri.
Atas dasar hal itu, F pun kini masih berstatus sebagai saksi. Menurut keterangan F kepada petugas, ada kecurigaan seseorang menggunakan akunnya tersebut.
"Masih didalami, saksi tidak pernah merasa melakukan perbuatan sesuai yang ada di medsos tersebut. Tetapi ada kecurigaan kepada seorang," ujar Yusri.
Sebut Akun Di-hack
Kepada polisi, F mengungkap bahwa akunnya ada kemungkinan diretas oleh seseorang yang dia curigai.
"Tim lagi bekerja untuk mengejar pelaku karena yang bersangkutan merasa akunnya telah di-hack," sambungnya.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah mengatakan bahwa pihaknya telah meminta keterangan kepada F. Senada dengan Yusri, F menyampaikan kepada polisi bahwa akun media sosialnya digunakan oleh orang lain.
"Nama akun sudah diperiksa, tapi namanya dipakai orang," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah seperti dilansir Antara, Minggu (23/5).
Aksi pembakaran Al-Qur'an yang diunggah akun Instagram menjadi viral di media sosial. Dari video tersebut, terlihat api membakar setengah Al-Qur'an dan ada juga kata-kata tidak pantas yang ditulis di halaman kitab suci itu.
Beberapa akun Instagram lain bereaksi dengan membagikan tangkapan layar pembakaran dan membagikan ulang konten tersebut. Terdapat pula foto KTP seorang perempuan yang beralamat di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang diduga pemilik akun tersebut. []