PKS Sindir Tes Wawasan Kebangsaan KPK: Garbage In Garbage Out

PKS Sindir Tes Wawasan Kebangsaan KPK: Garbage In Garbage Out

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Pertanyaan tes wawasan kebangsaan KPK untuk alih status pegawai sebagai aparatur sipil negara (ASN) dalam sorotan. PKS meminta persoalan tes wawasan kebangsaan diungkap ke publik.

"Ini harus dibuka ke publik. Nasib pegawai KPK, apalagi yang senior dan sudah mengharumkan nama KPK selama ini, adalah urusan kita semua, besarnya KPK karena para penyidik dan pegawai KPK yang berdedikasi selama ini," kata Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, saat dihubungi, Jumat (7/5/2021).

Mardani meminta KPK dan KemenPAN-RB duduk bersama menjelaskan kisruh tes wawasan kebangsaan ke publik. Dia mendesak kedua pihak jangan saling lempar tangan.

"KPK mesti duduk bareng bersama Kemen-PAN menjelaskan duduk permasalahan, termasuk tes wawasan kebangsaan. Apa maksud dan tujuannya. Plus kenapa ada pertanyaan-pertanyaan yang tidak standar dan tricky. Semua tidak boleh lempar tangan. Semua mesti bertanggung jawab," ucapnya.

Anggota DPR ini mengaku heran kenapa pertanyaan wawasan kebangsaan KPK yang di luar konteks itu bisa dijadikan bahan asesmen. Menurutnya tes wawasan kebangsaan tersebut cacat.

"Kenapa ada pertanyaan yang di luar konteks. Rekrutmen pegawai KPK sangat penting. Garbage In Garbage Out. Jika yang masuk sampah maka yang sampah pula yang keluar," ujarnya.

Mardani pun kembali mendesak agar KPK membuka persoalan ini ke publik. Jika tidak, dia beranggapan ini bisa jadi skandal nasional.

"Maka alur dan jenis tes hingga soal-soal dalam tes mesti sudah dikurasi dengan baik. Jika sekarang menimbulkan pertanyaan publik maka sesuai asas transparansi mesti diumumkan ke publik. Jika tidak ini jadi skandal nasional," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui isi soal tes wawasan kebangsaan tersebut dipertanyakan oleh para pegawai KPK. Bahkan disebutkan ada pertanyaan mengenai 'hasrat' dan 'istri kedua'.

Salah seorang sumber detikcom di lingkup internal KPK mengaku mendapatkan pertanyaan mengenai kondisi pribadinya. Dia pun tidak mengerti maksud pertanyaan itu.

"Ada yang ditanya kenapa belum nikah. Masih ada hasrat apa nggak. Ditanya mau jadi istri kedua saya nggak," ucap pegawai KPK itu kepada detikcom, Jumat (7/5/2021).

"Nggak tahu maksudnya hasrat apa," imbuhnya.

Perihal ini pun sempat dimunculkan oleh mantan juru bicara KPK Febri Diansyah. Dia tak habis pikir hal ini ditanyakan dalam tes wawasan kebangsaan alih status pegawai KPK.

"Apakah pertanyaan ini pantas dan tepat diajukan kepada pegawai KPK untuk mengukur wawasan kebangsaan?" kata Febri dalam cuitannya di Twitter. Febri mengizinkan detikcom mengutip cuitannya.

Dalam cuitannya itu, Febri menyebutkan contoh empat pertanyaan yang diajukan ke pegawai KPK. Apa saja?

1. Kenapa belum menikah?
2. Apakah masih punya hasrat?
3. Bersedia nggak jadi istri kedua?
4. Kalau pacaran ngapain aja?(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita