GELORA.CO - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (SMI) disarankan untuk tidak lagi mengumbar janji muluk, sekalipun janji Presiden Joko Widodo saat Pilpres 2014 belum dapat ditepati.
Pengamat sosial politik, Muslim Arbi mengaku heran dengan prediksi Sri Mulyani yang memberi prediksi bahwa ekonomi nasional pada kuartal II 2021 akan mencapai 7,1 sampai dengan 8,3 persen.
"Sri Mulyani target 8,3 persen pertumbuhan? Kapan itu? Selama hampir 2 periode Jokowi Presiden, Sri Mulyani jadi Menkeu, nggak ada prestasi dalam pertumbuhan ekonomi kok,” ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (26/5).
Apalagi, ekonomi nasional saat ini masih negatif dan tidak ada upaya yang berarti dari rezim Jokowi untuk mengatasi persoalan ekonomi selain menambah utang.
"Lalu bisa numbuh bahkan sampai 8,3 persen? Soal janji tumbuhkan ekonomi, Menkeu Sri Mulyani niru bosnya. Janjikan pertumbuhan ekonomi 7 persen dan dolar Rp 10.000 saat Pilpres 2014, mana?" kata Muslim.
Dengan demikian, Muslim menilai agar Sri Mulyani tidak lagi menyampaikan dan mengumbar janji yang tidak bisa ditepatinya.
"Jangan bikin janji-janji pelipur duka, di saat ekonomi sedang loyo. Para aktivis anggap janji-janji gombal," pungkas Muslim. (RMOL)