GELORA.CO - Nilai E yang diberikan oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) terhadap penanganan Covid-19 oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ikut ditanggapi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI).
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 PB IDI, Zubairi Djoerban mengaku kaget dan tidak percaya dengan nilai yang diberikan kepada Pemprov DKI Jakarta.
Pasalnya, dia melihat data penanganan Covid-19 yang dilakukan jajaran pemerintahan daerah yang dipimpin Anies Baswedan itu lebih baik dari yang tercatat pada tingkat nasional.
Dia menyebutkan satu parameter yang bisa menjadi perbandingan penanganan virus asal China ini antara Pemprov DKI Jakarta dengan pemerintah pusat.
"Saya terkejut Jakarta dinilai E dan jadi yang terburuk. Sepertinya penilaian itu samar. Tentu, ada banyak parameter," ujar Zubairi Djoerban dalam akun Twitternya, Jumat (28/5).
"Yang saya tahu positivity rate Jakarta itu 8,1 persen. Sementara Indonesia berada di angka 17,7 persen. Tapi Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin sudah klarifikasi (mengenai nilai E ini)," pungkas Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.[rmol]