GELORA.CO - Seorang pemuda bernama Trio Fauqi Virdaus asal Buaran, Jakarta Timur, meninggal dunia usai disuntik vaksin AstraZaneca dari Universitas Oxford, Inggris AstraZeneca.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emmanuel Melkiades Lakalena mendesak pemerintah untuk menahan distribusi vaksin AstraZeneca ke masyarakat Indonesia untuk program vaksinasi nasional.
"Kalau memang barangnya ini masih bermasalah, sebaiknya dihold dulu, jangan sampai lagi muncul korban-korban berikutnya yang tidak perlu yang bisa membuat masyarakat kita jadi korban karena AstraZeneca,” tegas Melki kepada wartawan, Senin (10/5).
Politisi dari Fraksi Golkar ini menambahkan, Komisi Nasional Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) harus melaukan pengecekan.
Termasuk menganalisis mendalam terkait penyebab meninggalnya peserta vaksinasi yang menggunakan AstraZaneca di GBK beberapa waktu lalu.
Melki mengakui sudah memberi catatan kepada beberapa pihak seperti Kemenkes, BPOM, Komnas KIPI untuk mencermati dampak Astrazeneca yang terjadi di berbagai negara Eropa. Negara- negara yag sebelumnya sudah menahan peredaran vaksin AstraZeneca.
"Sudah memberikan catatan kepada Badan POM, Kemenkes, dan Komnas KIPI itu untuk betul-betul sangat berhati-hati dalam memastikan penggunaan AstraZenaca di Tanah Air karena melihat perkembangan di berbagai belahan dunia yang lain,” ujarnya.
Legislator dari NTT ini mengatakan, peristiwa meninggalnya Trio Fauqi Virdaus yang disuntik AstraZeneca, harus menjadi perhatian serius dari pemerintah. Khususnya, Kemenkes, BPOM, dan juga Komnas KIPI.
“Agar alasan betul-betul sesuai data lapangan apa adanya kepada publik. Jadi kita harus betul-betul dapat kejelasan dari 3 pihak ini ya, Komnas KIPI, Kemenkes, Badan POM. Sehingga masyarakat tenang mengikuti vaksinasi menggunakan produk AstraZeneca,” ucapnya.
"Karena ini bukan kita di dalam negeri, tapi di belahan dunia lain, khususnya di Eropa itu sudah meng-hold,” tandasnya.[rmol]