GELORA.CO - Kementerian Kesehatan Gaza hari ini melaporkan, sedikitnya 20 orang Palestina tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza, termasuk sembilan anak dan 65 lainnya luka. Serangan udara Israel itu sebagai balasan serangan roket Hamas ke wilayah Israel.
Laman Aljazeera melaporkan, Selasa (11/5), Hamas melancarkan serangan roket setelah memberi ultimatum kepada Israel untuk menghentikan kekerasan aparat di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem.
Senin kemarin kekerasan di kompleks masjid suci ketiga umat Islam itu menyebabkan lebih dari 300 orang Palestina luka. Polisi Israel menyerang warga Palestina dengan melepaskan tembakan granat kejut, peluru karet dan gas air mata di saat umat Islam Palestina sedang melaksanakan ibadah malam Lailatul Qadar di bulan suci Ramadan.
Laporan Aljazeera menyebut serangan aparat keamanan Israel juga menyasar jemaah yang akan meninggalkan kompleks masjid usai melaksanakan salat tarawih.
Ketegangan di Yerusalem ini dipicu renana penggusuran paksa warga Palestina di Sheikh Jarrah dari rumah mereka setelah kalah dalam gugatan pengadilan dari para pemukim Yahudi.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya menyebut Hamas sudah melewati batas dengan meluncurkan serangan roket dan Israel akan membalas serangan itu.
"Siapa pun yang menyerang kami akan membayar mahal," kata dia.
Militer Israel mengatakan seorang warga sipil di wilayah selatan Israel mengalami luka ringan ketika roket anti-tank meluncur dari Gaza.
Juru bicara sayap militer Hamas Abu Ubaida mengatakan serangan ke Yerusalem itu sebagai respons atas apa yang dia sebut "kejahatan dan agresi Israel di kota itu."
"Ini pesan yang harus dipahami dengan baik oleh musuh," kata dia.
Ubaida menyebut Hamas akan terus melancarkan serangan jika pasukan Israel kembali memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa atau mengusir paksa warga Palestina di Yerusalem timur dari rumah mereka. [mdk]