GELORA.CO - Kekerasan yang dialami warga Palestina atas aksi sewenang-wenang tentara Israel telah membuat geram sejumlah elemen di negeri ini. Beragam kutukan keras bahkan disampaikan oleh beberapa organisasi.
Namun demikian, Presiden Joko Widodo belum juga menyatakan sikapnya atas ketegangan yang terjadi.
Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Andi Arief pun meminta maaf kepada warga Palestina yang biasanya mendapat pembelaan dari Indonesia.
“Maafkan Indonesia, tak bisa banyak berbuat untuk Palestina,” tuturnya sesaat lalu, Rabu (12/5).
Permintaan maaf disampaikan Andi Arief lantaran pemerintah sudah tidak terlalu berperan di dunia internasional. Ini lantaran pemerintah telah kehilangan legitimasi internasional akibat salah jalan politik dalam negeri.
Sebaliknya, kini justru Indonesia yang meminta kepada Palestina untuk memanjatkan doa terbaik jika suatu saat nanti terjadi hal-hal buruk di Indonesia.
“Justru kami mohon doa, jika suatu saat terjadi di negeri ini, bantu kami,” sindirnya.
Penggusuran paksa Israel terhadap sejumlah keluarga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem telah memicu ketegangan antar kedua negara.
Insiden tersebut menyusul bentrokan antara warga Palestina dengan aparat keamanan Israel di kompleks Masjid Al Aqsa sejak Jumat (7/5). Akibatnya ratusan warga Palestina terluka.
Hamas kemudian memperingatkan Israel untuk menarik semua pasukannya dari kompleks Masjid Al Aqsa dan Sheikh Jarrah dengan tenggat waktu Senin sore (10/5).
Serangan udara kemudian diluncurkan oleh Hamas, yang dibalas oleh Israel hingga menewaskan banyak warga sipil di Jalur Gaza.[rmol]