GELORA.CO - Seorang warga Kabupaten Bekasi berinisial JH akhirnya meminta maaf atas postingannya di media sosial yang dinilai mendirkreditkan Muhammadiyah. Ia menuduh dana yang dikumpulkan muhammadiyah untuk warga Palestina digunakan untuk kepentingan pribadi atau keuntungan untuk organisasi.
Tentu komentar itu, lantas mendapatkan reaksi keras dari Komandan Wilayah Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Jawa Barat, dan Kokam Kabupaten Bekasi.
Menurut Komandan Wilayah Kokam Jabar, Ade Saeful Bahri, pihaknya telah melakukan tabayyun atau klarifikasi terhadap JH.
"Setelah mendapatkan kontak JH, anggota KOKAM Kabupaten Bekasi berkomunikasi secara sepakat kedua belak pihak bertemu dalam forum tabayyun atau klarifikasi. Kejadian tersebut segera dilakukan tindakan sebagai upaya meminimalisir resiko yang akan terjadi diluar sana," kata dia, Rabu (26/5).
Menurut Ade, setelah diberikan penjelasan dari Kokam tentang kiprah sosial Muhammadiyah dalam urusan sosial ke manusiaan di Indonesia dan juga di Palestina. Maka pria berinisial JH itu menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Muhammadiyah atas komentarnya yang telah membuat resah.
Ia berharap kejadian tersebut bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua orang, agar bijak dalam memberikan komentar di media sosial.
"Tentu banyak sebab kenyinyiran ini. Bisa karena kurangnya literasi, yang berakibat pada kurang cerdasnya analisa terhadap sesuatu atau peristiwa, atau karena kebencian kepada suatu organisasi," ujar Ade.
Sehingga dari itu, Danwil Kokam Jabar itupun meminta kepada seluruh warga Indonesia untuk bersama sama membangun budaya membaca (literasi) agar terhindar dari informasi yang tidak benar (hoax). Yang menjadi catatan pentingnya ialah lebih bijaksana dalam menggunakan media sosial.
"Kenyinyiran yang berasal dari lemahnya literasi tentang Muhammadiyah dan kiprahnya yang menjadikan Pak JH menulis yang kurang baik. Karena 'Tanganmu harimaumu"'mungkin inilah harus menjadi warning bagi semua. Jangan mudah memvonis, pada kita belum paham atas apa yang kita komentari," tandasnya. []