GELORA.CO - PT Hero Supermarket Tbk (HERO) memastikan akan menutup seluruh gerai Giant hingga Juli 2021. Penutupan ini sebagai bagian strategi bisnis perusahaan. Sebagai gantinya, perusahaan akan memfokuskan bisnisnya ke merek dagang IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket.
Presiden Direktur Hero Supermarket, Patrik Lindvall menilai, merek dagang IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan Giant.
"Seperti bisnis mumpuni lainnya, kami terus beradaptasi terhadap dinamika pasar dan tren pelanggan yang terus berubah, termasuk menurunnya popularitas format hypermart dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia," kata Patrik dalam keterangan resminya yang dikutip, Selasa (25/5/2021).
Jika dilihat dari kinerja keuangan, emiten berkode HERO ini mengalami kerugian hingga Rp 1,2 triliun sepanjang tahun 2020. Torehan kerugian ini jauh lebih parah dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 33,18 miliar.
Sepanjang 2020 HERO hanya berhasil mengantongi pendapatan bersih Rp 8,89 triliun. Angka itu turun dibandingkan tahun sebelumnya Rp 12,18 triliun.
Beban pokok pendapatan sebenarnya turun dari Rp 8,73 triliun di 2019 menjadi Rp 6,49 triliun. Namun beban usaha naik dari Rp 3,49 triliun menjadi Rp 3,55 triliun.
Kemudian biaya keuangan juga meningkat drastis dari Rp 4,9 miliar di 2019 menjadi Rp 112,69 miliar. Jumlah aset HERO juga mengalami penyusutan dari Rp 6 triliun di akhir 2019 menjadi Rp 4,84 triliun di akhir 2020.
Sementara jumlah liabilitas justru mengalami kenaikan dari Rp 2,39 triliun di akhir 2019 menjadi Rp 2,98 triliun di akhir 2020.
Pada tiga bulan pertama atau kuartal I-2021, HERO masih mencatatkan kerugian sebesar Rp 1,65 miliar. Hal ini disebabkan kinerja penjualan dan pendapatan usaha yang turun menjadi Rp 1,76 triliun.
Dapat diketahui, Dalam kurun waktu dua tahun, pihaknya menargetkan menggandakan empat kali lipat gerai IKEA dari tahun 2020. Lalu membuka hingga 100 gerai Guardian baru hingga akhir tahun 2022.
"Kami tetap meyakini bahwa sektor peralatan rumah tangga, kesehatan, dan kecantikan, serta keperluan sehari-hari untuk kelas atas memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi," kata Patrik.
Oleh karena itu, kata Patrik, Hero Supermarket akan mengubah hingga lima gerai Giant menjadi IKEA. Sementara gerai Giant lainnya akan ditutup pada akhir Juli 2021. Walaupun negosiasi terkait potensi pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant kepada pihak ketiga masih berlangsung.
Selain itu, perseroan juga sedang mempertimbangkan untuk mengubah sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket.[]