GELORA.CO - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo disarankan sudah mulai mengintip dan menjajaki partai politik di luar PDI Perjuangan, jika tetap ingin maju pada Pilpres 2024.
Pasalnya, PDIP partai Ganjar bernaung, kelihatannya susah mengusungnya di pilpres mendatang.
Demikian disampaikan pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jakarta, M. Jamiluddin Ritonga, menanggapi pernyataan Ketua DPP PDIP bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Wuryanto, yang sebelumnya menilai elektabilitas Ganjar hanya bagian dari pencitraan.
Jelas Bambang, boleh saja Ganjar memiliki popularitas dan elektabilitas yang tinggi. Namun untuk menjadi calon presiden dari partai banteng dibutuhkan satu hal yang mutlak, yakni rekomendasi Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri.
Dari pernyaaan itu, Jamiluddin Ritonga membaca, peluang Ganjar diusung PDIP tidak besar.
"Jadi, peluang Ganjar menjadi capres atau cawapres dari PDIP tampaknya kecil sekali," kata Jamiluddin Ritonga kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (15/5).
Dengan demikian, Ganjar yang juga pernah menjadi anggota DPR RI itu disarankan mencari partai lain.
"Ganjar kalau memang tetap berambisi, haruslah mencari perahu lain," demikian Jamiluddin Ritonga.
Adalah hal yang logis ada petinggi PDIP yang mempertanyakan elektabilitas Ganjar. Selain indikasi kuat bahwa PDIP belum memplot Ganjar, apa yang disampaikan Bambang Wuryanto juga bisa jadi sinyal sudah ada figur atau paslon yang sudah dijajaki.
"Hal itu menguatkan dugaan, PDIP sudah menyiapkan Puan Maharani bersama Prabowo Subianto untuk maju pada Pilpres 2024. Hal ini makin menguatkan adanya perjanjian Batutulis II antara PDIP dan Gerindra yang akan mengusung Prabowo dan Puan," kata Jamiluddin Ritonga, Jumat kemarin. (RMOL)