GELORA.CO - Presiden Jokowi meminta kepada jajarannya dan seluruh kepala daerah di Indonesia mewaspadai kenaikan kasus harian COVID-19. Menurut dia, meski sudah ada larangan mudik pada musim libur lebaran kemarin, nyatanya lebih dari 1 juta warga keluar menuju ke kampung halaman.
Di sisi lain, Jokowi menyadari, kemungkinan besar terjadinya kenaikan kasus COVID pasca libur panjang baru - baru ini.
"Kita sudah melarang mudik tetapi tetap ada 1,5 juta (warga) yang mudik. Naik tidak apa, tapi kecil. Ini yang kita harapkan," ucap Jokowi saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Kepulauan Riau, sebagaimana ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis 20 Mei 2021.
Menurut Jokowi, dari Februari hingga saat ini sebetulnya kondisi COVID0-19 terbilang baik. Dimaksud baik dalam artian terjadi penurunan cukup drastis dari kasus harian sempat menyentuh 170 ribu sekarang per data 18 Mei terakhir kasus aktif sebanyak 87.514.
"Kuncinya di PPKM skala mikro yang bergerak di tingkat bawah yang kita punyai dan kita beruntung bahwa kita memiliki yang namanya Babinsa, Bhabinkamtibmas, ada lurah, RT/RW. Inilah yang harus digerakkan," papar Kepala Negara.
Jokowi bilang, ancaman pandemi COVID-19 belum berakhir. Malah di beberapa negara sudah terjadi kenaikan dan mulai mengkarantina kota. Lagi - lagi, Jokowi bilang pentingnya PPKM Mikro. Jangan sampai ada satu pun abai atau teledor melaporkan walaupun cuma satu kasus yang sudah terindentifikasi positif virus.
"Ada kena satu (orang positif) langsung isolasi, ada dua (positif Covid-19) langsung karantina. Cepat gerakan kita," ujarnya.[viva]