GELORA.CO - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto kembali melakukan mutasi besar-besaran terhadap 80 Perwira Tinggi (Pati) TNI, salah satunya Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman naik jabatan sebagai Pangkostrad.
Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut (KH) Edys Riyanto dalam siaran persnya, di Jakarta, Selasa malam, mengatakan, mutasi dan rotasi jabatan Pati TNI itu dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier.
Dikatakannya, berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/435/V/2021 tanggal 25 Mei 2021 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI telah ditetapkan mutasi dan promosi jabatan 80 Perwira Tinggi (Pati) TNI terdiri dari 46 Pati TNI AD, 15 Pati TNI AL dan 19 Pati TNI AU.
Sebanyak 46 Pati TNI AD yang dimutasi, antara lain, Letjen TNI Doni Monardo dari Kepala BNPB menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun), Letjen TNI Ganip Warsito dari Kasum TNI menjadi Kepala BNPB, Letjen TNI Eko Margiyono dari Pangkostrad menjadi Kasum TNI, Mayjen TNI Dudung Abdurachman dari Pangdam Jaya menjadi Pangkostrad, Mayjen TNI Mulyo Aji dari Aspers Kasad menjadi Pangdam Jaya.
Diketahui, Jenderal Dudung adalah sosok yang dikenal tegas dan pasang badan saat ramainya anggota TNI yang mencopot spanduk-spanduk dukungan terhadap Habib Rizieq.
Kata Dudung, baliho-baliho itu menyalahi aturan. Dia pun meminta siapapun harus taat pada hukum, tanpa terkecuali. Karena itu Dudung meminta baik ormas ataupun pihak manapun untuk tidak sembarangan memasang baliho.
"Kalau siapapun di republik ini, ini negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau masang baliho sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajak, dan tempat ditentukan, jangan seenaknya sendiri, seakan akan dia paling benar," tegas Dudung. []