GELORA.CO - Membicarakan sepak terjang sosok Letjen TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo saat masih aktif di satuan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus), memang tak pernah ada habisnya.
Sebuah fakta terungkap, ternyata Prabowo lebih andal dalam hal kemampuan tempur dibandingkan dengan sang senior, Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Panjaitan. Bagaimana bisa? Padahal keduanya merupakan prajurit TNI terbaik yang lahir dari Korps Baret Merah.
Baik Prabowo maupun Luhut sama-sama pernah mempertaruhkan nyawa di sejumlah medan pertempuran. Salah satunya dalam Operasi Seroja di Timor-Timur. Di sana lah Prabowo mencatat prestasi berhasil menghabisi nyawa gembong pemberontak Front Revolusi Kemerdekaan Timor-Leste (Fretilin), Nicolau dos Reis Lobato.
Di sisi lain, Luhut yang merupakan senior Prabowo merupakan lulusan terbaik Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) 1970. Luhut dan Prabowo pernah sama-sama dikirim ke Jerman Barat, untuk mengikuti Kursus Penanggulangan Teror dan Operasi Khusus (Counter-Terrorism and Special Operation Course).
Tepatnya pada 1981, Luhut dan Prabowo mendapat pendidikan dari satuan elite Polisi Federal Jerman Barat Grenzschutzgrupppe 9 (GSG-9). Setelah menamatkan pendidikannya, Luhut dan Prabowo pun mendapatkan kedudukan baru di Kopassus.
Luhut yang berpangkat Mayor TNI diangkat menjadi Komandan Detasemen 81 Kopassus (Penanggulangan Teror), atau yang lebih dikenal dengan Sat-81/Gultor. Sementara itu, Prabowo yang berpangkat Kapten TNI menjadi wakilnya.
Tak hanya itu, Prabowo dan Luhut juga sama-sama pernah dikirim ke Amerika Serikat (AS) untuk mengikuti pendidikan militer. Ya, keduanya ditempa di US Army Special Forces, Fort Bragg, Carolina Utara, AS. Luhut lebih dulu mendapat kesempatan menempuh pendidikan militer di AS dibanding Prabowo, mulai dari 1976 hingga 1981.
Sementara itu, Prabowo baru mendapat kesempatan pada 1987 saat ia menduduki posisi sebagai Wakil Komandan Batalyon Infanteri Para Raider 328/Dirgahayu.
Ternyata, di sana lah fakta itu terkuak. Mendiang Jenderal Wayne Allan Downing, yang merupakan anggota purnawirawan perwira tinggi satuan elite Ranger Angkatan Darat AS, mengungkap bagaimana sepak terjang seorang Prabowo.
Downing yang menghabiskan banyak waktunya di satuan elite militer Amerika, mengaku hanya ada dua prajurit dari luar negeri terbaik yang pernah ia latih. Yang pertama adalah Abdullah II bin Al-Hussein, yang saat ini merupakan Raja Yordania. Kemudian nama kedua adalah Prabowo.
Dikutip VIVA Militer dari American Indonesian Chamber of Commerce (AICC), Downing mengatakan, "Of all the foreign soldiers I ever trained, two stood out. One was Abdullah II bin Al-Hussein, the reigning King of Jordan. The other was Prabowo Subianto."
Pernyataan Downing tersebut dalam Bahasa Indonesia berarti, "Dari semua tentara asing yang pernah saya latih, dua orang yang menunjol. Salah satunya adalah Abdullah II bin Al-Hussein, Raja Yordania yang berkuasa. Yang lainnya adalah Prabowo Subianto."
[viva]